Ada segores luka yang tak terlihat
Pada tubuh yang paling dalam.
Dan itupun lebih menyakitkan dari apapun yang berdarah.
Yaitu anak pertama perempuan yang kehilangan kasih sayang seorang ayah.
Sejauh ini aku sudah terbiasa hidup sendirian tanpa pundak.
Bersandar tanpa sandaran.
Berangan tanpa sesuai ingin
Dalam detak seperti berlalu pada detik.
Semua itu tercipta karena adanya rindu.
Aku ingin sekali bermimpi.
Tapi aku kehilangan alasan aku untuk bermimpi.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!