Mohon tunggu...
Antin Agustin
Antin Agustin Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Leo, Bacpacker, Railway Fans dan sedang belajar menjadi travel blogger. Tulisan disini bersumber dari blog saya https://delapanagustus.wordpress.com/ Mari kenali negerimu, jelajahi negerimu dan cintai negerimu dengan travelling. cheers!! @antin.agustin

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Santolo, Pantai Cantik di Swiss van Java

20 Oktober 2015   22:01 Diperbarui: 22 Oktober 2015   17:51 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lembayung senja

Sunset hampir habis, saya dengan Erlin pun menikmatinya sambil duduk-duduk di pasir, sampai saat suasana menjadi mencekam,JENG JENG JENG.. saat Erlin bilang “Tin, tengok ke belakang deh, bener ngga sih ada yang pake baju putih di pepohonan belakang”. Saya langsung bilang “Bodo amat, gw ngga mau nengok”. Tiba-tiba Linus datang, Erlin kembali bertanya dengan pertanyaan sama. Jawab Linus “Nggak ada siapa-siapa ah, udah hiraukan saja”. Entah yang dilihat Erlin itu apa, segera saja saya ajak Erlin balik ke tenda, karena memang dibelakang kami adalah hutan tak berpenghuni. hiiiiyyy

Hutan di sekeliling pantai. Oh iya pantai di Pulau Santolo dikelilingi karang, jadi hari-hati kalo mau berlarian ya

Setelah mentari turun ke peraduan kami mulai masak makan malam dengan menu Sayur Sop ala Kak Tya dan lauk Sarden ala Erlin. Hmmmm enaknyaaaa untuk itungan makan saat camping begini. Sehabis makan, yang lainnya pun bersih-bersih ganti baju, ngga ada air tawar jadi kami ngga mandi, ada sih WC umum tapi harus jalan gelap-gelap ke ujung pulau,hoaaahh mager. Jam 21:00 WIB akhirnya masuk tenda karena besok subuh mau berburu sunrise. Ya Tuhan, di dalam tenda gerah banget, tapi mau gimana lagi karena kalau dibuka takut ada serangga masuk dan si Erlin ngga mau karena takut “yang lain” masuk juga.hiiiy

Pukul 04:30 WIB alarm kami berbunyi, duh nyawa saya belum ngumpul tapi si Riri udah bawel takut ketinggalan sunrise, apadaya sayapun jalan gelap-gelap dengan mata mengantuk. Kami menyusuri pinggir pantai yang dipenuhi karang kearah jembatan awal kami datang. Sekitar pukul 05:00 WIB lewat sudah mulai terlihat semburat cahaya di kegelapan. Okayy ini saatnya berburu foto:

Menanti fajar

Mirror sea, karena lautnya dangkal jadi seperti cermin, cantik ya

Walking on sunshine

Puas hunting foto, kamipun pulang ke tenda untuk sarapan kemudian packing pulang. Rencana awal sih di hari kedua kami ingin ke Talaga Bodas, tapi mengingat jarak kembali ke garut kota sangat jauh dan harus balik ke Jakarta jam 17:00 WIB, jadi kami urungkan rencana itu. Pukul 10:30 WIB kami sudah selesai packing, kami menuju kawasan pantai Santolo karena angkot menuju Pameungpeuk hanya ada dari Santolo. Sekitar 15 menit naik angkot kami sampai di Pameungpeuk untuk kemudian lanjut naik Elf kembali ke terminal Guntur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun