Mohon tunggu...
Antin Agustin
Antin Agustin Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Leo, Bacpacker, Railway Fans dan sedang belajar menjadi travel blogger. Tulisan disini bersumber dari blog saya https://delapanagustus.wordpress.com/ Mari kenali negerimu, jelajahi negerimu dan cintai negerimu dengan travelling. cheers!! @antin.agustin

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Santolo, Pantai Cantik di Swiss van Java

20 Oktober 2015   22:01 Diperbarui: 22 Oktober 2015   17:51 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hutan di pulau Santolo yang harus dilewati menuju sisi pantai yang bisa untuk dirikan tenda

Yang pertama kali terlintas dibenak kita kalau mendengar nama Swiss pasti bentangan padang rumput hijau dikelilingi pegunungan Alpen dengan puncak bersalju. Tapi kalau di Swiss van Java a.k.a Garut tidak hanya bentangan sawah hijau dikelilingi pegunungan, namun ada juga pantainya. Itulah hebatnya Pesona Indonesia, di daerah yang terkenal akan keindahan pegunungannya pun terdapat wisata bahari yang tak kalah indah.

Yap perjalanan kali ini saya mengunjungi pantai Santolo dan Sayang Heulang di Garut, Jawa Barat. Rencana awal ke Garut adalah untuk naik Gunung Papandayan dalam rangka reunian dengan teman jalan saya waktu ke Dieng lalu. Sayangnya Papandayan ditutup karena musim hujan, akhirnya tujuan dialihkan menjadi camping di pantai Santolo.

Teman jalan saya: (Left to Right)
Linus, Erlin, Saya, Riri, Kak Tia, Kak Impola

Saya, Riri (temen kantor) dan Erlin (temen SD) berangkat dari Jakarta dengan menggunakan bus Primajasa tujuan Garut. Kami janjian di pool Primajasa Cilitan untuk naik bus jam 21:00 WIB namun hingga bis akan berangkat si Riri belum datang karena terjebak macet. Saya dan Erlin pun harus turun bus lagi untuk menunggu Riri. Untungnya masih ada bus terakhir, tepat 5 menit sebelum bis terakhir jalan Riri datang diantar tukang ojek. Hufft nyaris saja.

Perjalanan menuju garut ditempuh +/- 5 jam, sekitar jam 02:00 WIB dinihari kami tiba di terminal Garut. Tujuan kami langsung mencari masjid disekitar terminal untuk beristirahat sambil menunggu Kak Tia, Kak Impola dan Linus yang berangkat dari Bandung subuh hari. Di mesjid ada beberapa kelompok traveler yang akan naik ke Gunung Cikuray, hmm semoga next trip bisa kesana juga. Ini pengalaman pertama saya numpang tidur di teras mesjid, dingin menusuk pula, tapi tak apalah demi irit ongkos.hehehe.

Terminal Guntur Garut di pagi hari
Lokasi mesjidnya, biasanya dipakai buat meeting point rombongan yg mau naik gunung juga.
Lokasi mesjidnya, biasanya dipakai buat meeting point rombongan yg mau naik gunung juga.
Lokasi mesjidnya, biasanya dipakai buat meeting point rombongan yg mau naik gunung juga.
Menunggu pagi di mesjid
Menunggu pagi di mesjid
Menunggu pagi di mesjid, sumpah dingin banget dan saya malu kalau ada orang lewat jadi ditutupin pakai payung :p

Akhirnya pukul 7:30 WIB rombongan Kak Tia datang. Oh ya kalo dari Bandung menuju garut teman-teman bisa naik KRD dari St Bandung turun di Cicalengka ongkosya Rp 1.500, kemudian sambung elf ke Garut dengan ongkos Rp. 15.000. Setelah cari sarapan dan bekal makanan kamipun naik Elf tujuan Pameungpeuk dengan ongkos Rp. 35.000 per-orang dan diantar sampai pantai Sayang Heulang. (Harga normal Garut-Pameungpeuk Rp 30.000). Hampir 4 jam perjalanan kami naik elf, sampai berhenti dulu untuk isitirahat di rumah makan. Nyaris saja saya mabok perjalanan karena jalan naik-turun penuh liku-liku, tapi untungnya pemandangan sepanjang jalan bagus dan udaranya sejuk jadi sedikit terobati.

Sepanjang jalan penuh lika-liku menuju pantai.

Tepat pukul 12:30 WIB kami diturunkan di Jembatan menuju Pulau Santolo, tempat kami camping nanti. Huaaahhhh mata saya langsung berbinar melihat hamparan lautan samudra Hindia.

Jembatan dari pantai Sayang Heulang menuju Pulau Santolo, nyebrangnya satu-satu ya karena banyak yang rapuh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun