Mohon tunggu...
Antik Pratiwi
Antik Pratiwi Mohon Tunggu... -

akan tetap selalu belajar,,,karena belajar adalah nyawa dari hidup itu sendiri...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Otakmu Pengendali Kehidupanmu

13 Desember 2011   10:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:22 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Betapa manusia harus bersukur dengan apa yang telah didapat dan dijalaninya saat ini. Betapa tidak, manusia merupakan mahluk yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk lain yang ada di dunia ini. Dikatakan sempurna karena manusia sangat jauh berbeda dengan mahluk-mahluk lain seperti hewan dan tumbuhan. Coba bayangkan betapa manusia diberi anugrah yang sangat luar biasa berupa akal dan pikiran sehingga manusia mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah, mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang patut dan mana yang tidak patut. Dengan akal dan pikiran inilah manusia senantiasa didorong untuk melakukan hal yang baik bagi kehidupan, menata kehidupannya agar tercapai kehidupan yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diinginkannya.

Namun, tidak jarang manusia yang menggunakan akal dan pikiran dengan kurang bijaksana. Tetapi, bagaimanapun manusia menggunakan akal dan pikirannya, itu semua tergantung dari pribadi dan individu masing-masing. Itulah hokum alam yang tetap berlaku bahwasannya ada hal yang baik pasti ada hal yang buruk, ada hal yang bijaksana pasti ada hal yang kurang bijaksana. Terlepas dari itu semua, seluruh kegiatan manusia termasuk akal dan pikiran ini dikendalikan oleh otak. Otak bagaikan mesin utama dalam tubuh manusia. Semua anggota tubuh manusia patuh kepada apa yang otak sugestikan. Bahkan ketika seluruh alat indra istirahat, otak masih tetap menyuruh jantung untuk tetap berdenyut. Inilah, betapa organ sekecil itu dapat menjadi penguasa dalam tubuh manusia.

Tahukah bahwasannya otak manusia terletak pada bagian yang terlindungi yaitu pada tengkorak, dan mempunyai bagian yang mempunyai fungsi masing-masing. Misalnya yaitu pembagian otak manusia yang meliputi cerebrum yang terdiri dari lobus oksipitalis yang mengatur penglihatan manusia, lobus frontalis yang mengatur kreativitas dan kecerdasan, lobus parientalis yang mengatur fungsi bahasa pada manusia, serta lobus temporalis yang mengatur kegiatan mendengar manusia. Nah, dengan masing-masing fungsi inilah hendaknya manusia dapat paham dan mengerti bahwasannya setiap bagian dari otak itu sangat penting sehingga perlu dijaga.

Selain dibagi menjadi empat bagian, otak manusia juga mempunyai tiga tingkatan yaitu otak reptile yang merupakan otak dari reptile dan hanya terbatas pada kegiatan fisik, dan merupakan tingkatan otak yang paling rendah. Namun demikian, telah sebutkan bahwasannya setiap bagian otak mempunyai fungsi masing masing. Jadi, meskipun menempati tingkatan yang paling rendah, tetapi otak reptile ini memegang peranan penting dalam kontinuitas otak manusia yaitu sebagai penerima rangsangan fisik. Kemudian meningkat pada tingkatan yang lebih tinggi yaitu sampai kepada otak mamalia, dimana otak mamalia ini merupakan tingkatan yang sudah lebih tinggi dari otak reptil. Dalam otak mamalia inilah sikap-sikap sosial sudah dapat dilakukan. Hingga nantinya sampai kepada otak neomamalia atau otak manusia yang mengatur semua aktifitas manusia dalam kehidupannya.

Termasuk yaitu mengatur kegiatan belajar manusia dalam rangka mengembangkan kemampuan kognitifnya. Yaitu semakin banyak otak manusia diberi rangsangan berupa pesan atau informasi terkait dengan proses pembelajaran, maka makin besar sinapsis akan aktif, sehingga sel-sel yang ada dalam saraf akan saling berhubungan membentuk sebuah system yang saling bekerjasama sehingga mengolah informasi dan pesan yang diterima. Semakin sering sinapsis diaktifkan maka semakin banyak sel-sel otak yang saling berhubungan sehingga kerja otak akan semakin baik, dan kegiatan pembelajaranpun akan baik dilakukan, serta mendapatkan hasil yang baik dan memuaskan.

Setelah mengetahui bahwasanya otak manusia mempunyai kemampuan yang begitu luar biasa, kini saatnya menelaah bagaimana sebenarnya manusia mempunyai bakat. Apakah bakat berkaitan dengan otak? Jawabannya adalah iya, tapi, otak atau kecerdasan bukanlah faktor utama yang mempengaruhi bakat seseorang. Ketika anak mempunyai bakat untuk menari, itu adalah dasar kemampuan yang dimiliki sejak lahir. Namun bakat ini bisa diasah dan dikembangkan lagi agar lebih baik dan potensial. Nah,, pengembangan inilah yang dimakan sebagai keberbakatan. Meskipun bakat berbeda dengan keberbakatan, tetapi keduanya mempunyai hubungan yang cukup erat. Yaitu keberbakatan merupakan pengembangan dari bakat itu sendiri.

Era globalisasi merupakan era yang menuntut kompetensi, ketrampilan dan pengetahuan yang luas. Sehingga, peningkatan Sumber Daya Manusia pun digiatkan guna menyesuaikan diri dengan modernisasi. Pengembangan SDM inilah yang dapat dilakukan dengan media pendidikan. Pendidikan yang menggunakan pengembangan kemampuan otak akan dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan SDM. Pembelajaran berbasis otak merupakan cara yang dapat dilakukan, dimana pembelajaran berbasis otak menggunakan stimulus untuk mengaktifkan sinapsis-sinapsis yang ada di otak sehingga merangsang sel-sel otak menyambung dan memacu otak untuk berpikir. Saat itulah kegiatan akuisisi yaitu pengaktifan sinapsis-sinapsis yang akan dilanjutkan dengan berpikir luas atau elaborasi, dimana otak akan mengaitkan antara pesan yang satu dengan pesan lain yang masih saling berhubungan yang kemudian akan disimpan dalam memori untuk kemudian dipanggil kembali sewaktu-waktu sebagai bagian dari aktifitas ingatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun