Ide bisnis di era pandemi bisa datang darimana saja, salah satunya adalah peluang usaha tanaman hidroponik. Sebuah metode penanaman sayuran yang terjangkau dan tentunya lebih praktis tanpa menggunakan media tanah dan mengandalkan media air. Hal tersebut juga menarik perhatian Mas Dani seorang petani muda yang berpengalaman dalam pengolalaan tanaman hidroponik yang kini juga sudah mempunyai lahan hidroponik di desa asalnya yakni Desa Danasari Kec. Bojong Kabupaten Tegal Jawa Tengah.
 Pada kunjungan yang dilakukan oleh Antik Fralinda Laeli salah satu anggota KKN RDR-77 kelompok 110 (Minggu/14112021) Mas Dani mengajak berkeliling ke lahan hidroponik, disana Mas Dani juga mengenalkan bibit tanaman, media tanam dan juga mencontohkan cara menanam dan memanen sayuran hidroponik. "Menanam dengan teknik hidroponik ini sangat efektif apalagi bagi petani muda yang tidak mengharuskan kotor karena tanah, hidroponik ini lebih bersih" ujar mas Dani.
 Untuk sayuran yang ditanam di lahan mas Dani ini berupa sayur Selada, Kangkung dan juga bayam, sedangkan untuk pemasaran sayuran ini konsumen bisa datang ke lahan ataupun memesan via telepon. Untuk prospek dari penanaman hidroponik ini menjanjikan, hanya saja yang menjadi keluhan petani di desa kecil adalah kurang luasnya skala pemasaran, karena beberapa petani belum melek teknologi dan hanya mengandalkan konsumen dari masyarakat sekitar. " Saya berharap petani di desa lebih maju dan banyak yang menggandeng petani desa untuk mengembangkan produksi pertanian lewat sosial media" ujar mas Dani. Adapun untuk sosial media yang dimiliki mas Dani bisa lewat ig @waroenghidrotani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H