Mohon tunggu...
antik fauziah
antik fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Atasi Limbah Organik, KKN Tim II UNDIP Serukan Pemanfaatan Sampah Sayur Menjadi Kompos di Desa Serut

10 Agustus 2023   11:31 Diperbarui: 10 Agustus 2023   11:35 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nguter (30/07/2023) – Sampah menjadi isu lingkungan yang tiada habisnya untuk dikaji kembali. Gerakan Zero Waste Family System merupakan program yang diusung oleh Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Sukoharjo bertujuan untuk mengurangi sampah keluarga. Gerakan ini mendorong setiap rumah tangga untuk mengelola sampah dari pemilahan, pengumpulan sampah serta pengomposan. Salah satu sampah yang dapat diolah yakni sampah organik. Dalam menyukseskan program tersebut, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP menggandeng kader lingkungan dan kader Kelompok Wanita Tani (KWT) Seroja Desa Serut melakukan pengelolaan dan pemanfaatan limbah rumah tangga organik menjadi pupuk kompos. Pupuk kompos memiliki manfaat yang banyak, seperti peningkatan produksi pertanian baik kualitas dan kuantitas, mengurangi pencemaran lingkungan dan meningkatkan kualitas lahan secara berkelanjutan. 

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Berdasarkan observasi di Desa Serut Kecamatan Nguter, sampah organik rumah tangga jarang dimanfaatkan dan cenderung menumpuk di depan rumah untuk dibakar. Sampah yang menumpuk dan pembakaran sampah dapat mengakibatkan polusi udara dan pencemaran tanah. Dalam kegiatan pembuatan pupuk organik, mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2023 menggandeng kader lingkungan dan kader Kelompok Wanita Tani dalam program “Pendampingan Kader Kelompok Wanita Tani dan Kader Lingkungan dalam Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Sayuran Rumah Tangga” untuk melakukan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos. Praktek langsung dilakukan oleh Antik Fauziah dari Program Studi Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian sebagai percontohan pembuatan pupuk. Kegiatan pengolahan sampah organik menjadi kompos dilaksanakan pada tanggal 30 Juli 2023 di Bank Sampah Seroja. Kegiatan dilaksanakan dengan melakukan pemilahan sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik limbah sayuran menjadi bahan baku untuk pembuatan pupuk organik. Sampah sisa sayur rumah tangga dilakukan pencacahan dan dicampur dengan bahan-bahan seperti dedak padi, arang sekam padi, em4 sebagai aktivator, air dan gula. Bahan-bahan tersebut dicampur dan difermentasi selama 2-4 minggu.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Antusias kader lingkungan Desa Serut dalam pembuatan pupuk organik ditunjukkan dengan adanya diskusi dan tanya jawab mengenai pembuatan pupuk organik. Kegiatan tersebut juga mendapat antusias dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Seroja untuk menerapkan pupuk kompos di kebun KWT.  Program ini diharapkan dapat berlanjut dan menjadi percontohan untuk masyarakat tentang pemanfaatan limbah organik menjadi pupuk organik. Dari kegiatan ini diharapkan masyarakat Desa Jumok dapat mengolah sampah organik dan tidak melakukan pembakaran sampah yang menyebabkan pencemaran lingkungan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun