Nguter (23/07/2023) - Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%, sementara target yang ingin dicapai adalah 14% pada 2024. Untuk mencapai target yang diinginkan maka diperlukan edukasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan lahan pekarangan menjadi kebun gizi. Pemanfaatan lahan pekarangan menjadi kebun gizi diharapkan dapat membantu keluarga dalam pemenuhan nutrisi keluarga. Berdasarkan survey, masyarakat Desa Serut sebagian besar belum memahami tentang pengelolaan lahan pekarangan yang kosong menjadi lahan yang bermanfaat. Dalam kasus ini, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro berinisiatif membuat program “Pendampingan kader Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekarsari dalam pemanfaatan lahan pekarangan menjadi kebun gizi.” sebagai salah satu usaha untuk pemenuhan nutrisi gizi di lingkup keluarga Desa Serut. Tujuan dari adanya program ini, yaitu tanaman yang ditanam dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Serut dalam pemenuhan gizi.
Kegiatan dilaksanakan di Dusun Jumok, Desa Serut pada tanggal 23 Juli 2023 diawali dengan melakukan survey tentang tanaman yang sesuai dengan kondisi dan potensi desa. Berdasarkan survey, diputuskan untuk melakukan penanaman kangkong, cabai, tomat dan terong. Kegiatan dilaksanakan dengan kader Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekarsari di Dusun Jumok. Kegiatan diawali dengan membersihkan kebun sebelum dilakukan penanaman dan melakukan sosialisasi program kerja yang akan dilaksanakan di kerja bakti pagi hari. Kemudian, dilanjutkan dengan mengadakan edukasi tentang cara budidaya sayuran dengan menggunakan media tanam polybag kepada kader kelompok wanita tani yang dilaksanakan oleh Antik Fauziah dari Program Studi Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2023. Kegiatan dilanjutkan penanaman sayuran di kebun Kelompok Wanita Tani (KWT) Mekarsari untuk melakukan penanamn sayuran yang diharapkan dapat menjadi percontohan bagi masyarakat Dusun Jumok, terutama Desa Serut. Selain itu, masyarakat juga dapat turut menjaga keberlanjutan kebun gizi.
