Mohon tunggu...
Antika Tafrijiyah
Antika Tafrijiyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA, Universitas Pancasakti Tegal

Mahasiswa Prodi Pendidikan IPA Universitas Pancasakti Tegal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Tes Klasik dan Respon Butir atau Modern dalam Inovasi Assesmen Pembelajaran

19 Maret 2023   19:23 Diperbarui: 19 Maret 2023   19:28 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Teori tes. (Foto: Youtube/Belajar Metode Penelitian)

Tes merupakan salah satu alat pengukur yang digunakan untuk mengukur kemampuan atau pengetahuan seseorang. Teori tes sendiri merupakan studi tentang bagaimana tes harus dirancang, dikembangkan, dan diimplementasikan agar dapat memberikan hasil yang akurat dan konsisten dalam mengukur kemampuan atau pengetahuan yang diuji. 

Salah satu teori tes yang penting dalam psikologi adalah teori reliabilitas dan validitas. Reliabilitas mengacu pada seberapa konsisten hasil tes yang diperoleh jika tes tersebut diulang beberapa kali, sementara validitas mengukur seberapa akurat hasil tes dalam mengukur kemampuan atau pengetahuan yang diuji. 

Pembuatan artikel ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari Mobinta Kusuma, M.Pd pada mata kuliah Inovasi Assesmen Pembelajaran IPA. Bahan artikel yang dibuat ini dilansir dari Youtube Belajar Metode Penelitian.

Ada beberapa poin-poin yang akan disampaikan pada artikel ini. Poin tersebut mencangkup teori-teori tes assesmen.

Macam teori tes assesmen

Teori tes yang akan dibahas pada artikel ini adalah teori tes klasik (CTT) dan teori tes modern (IRT). Kedua teori ini masih banya sekali dipakai oleh orang.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang kedua hal diatas, mari simak artikel ini hingga selesai.

Teori tes klasik

Pada teori ini memiliki beberapa hal penting seperti skor tampak, skor murni dan error pengukuran. Adapun rumus yang dipakai pada teori ini yaitu: X=T+E.

Rumus diatas menjelaskan bahwa skor tampak diperoleh dari skor murni dikurangi error pengukuran.

Skor murni yang ada pada rumus menunjukan atribut ukur yang memiliki keakuratan dan ketepatan yang tidak ada kecacatan. Harga disini tidak diketahui dengan pasti.

Pengukuran selalu menghasilkan error pengukuran. Akan tetapi, hal ini bisa diatasi karena kita bisa memprediksi dan mengestimasi nilai skor murni. Sedangkan error pengukuran adalah sesuatu yang menyesatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun