Setiap negara didunia pasti mendambakan yang namanya kemajuan untuk negaranya. Begitupun negara kita Indonesia , negara yang merindukan akan kemajuan dan kemakmuran. Beberapa hari ini kita dikejutkan dengan ancang-ancang pergantian nama Indonesia menjadi nusantara. Nama nusantara sendiri diambil dari zaman kerajaan Majapahit.
Pergantian nama Indoneia menjadi nusantara ini dicetuskan oleh Arkand Bodhana Zesharprajna yang merupakam seorang Doktor lulusan university of metaphysics international Los Angeles, California Amerika Serikat. Dia menyebutkan apabila nama Indonesia tetap dipertahankan bakal menghasilkan kehancuran bagi negeri ini.
Arkand mengatakan bahwa nama bukan hanya sekedar kata atau kumpulan kata, melainkan mengandung ideasi dan energi. Jika disandingkan dengan ilmu fisika menyebut energi merupakan sesuatu hal yang bersifat kekal.
Namun yang menjadi pertanyaan kita saat ini apakah dengan mengganti nama, negara kita akan dapat menjadi bangsa yang maju atau dengan kita mengubah budaya atau kebiasaan negara?
Kita sering mendengar nama merupakan sebuah do’a. jadi nama juga penting. Akan tetapi usaha merupakan hal yang lebih penting. Karena “ sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaumtersebut mengubah apa yang ada didalam diri-diri mereka (al-ra’du 11). apabila yang kita ubah budaya atau kebiasaan maka kebiasaan tersebut akan berkembang menjadi karakter yang jika dimiliki oleh suatu negara pada akhirnya menjadi budaya yang merupakan identitas dari negara tersebut.jadi ubahlah budaya, karena itu lebih berpengaruh dalam kemajuan bangsa ini.
