Mohon tunggu...
Antika Ratna sari
Antika Ratna sari Mohon Tunggu... -

hidup adalah belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkembangan Pengolahan pangan

21 April 2014   03:22 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:25 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Manusia pada hakikatnya adalah pelopor terbentuknya budaya. Banyak budaya yang sudah dibentuk oleh manusia. Pembentukan budaya ini pada awalnya adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, terutama kebutuhan primer yaitu sandang, papan, pangan. Mereka melakukan ini secara turun temurun. Terutama dalam pengolahan penganan.

Pengolahan penganan ini diturunkan kepada anak cucu mereka mulai dari peralatan untuk pengolahan pangan, cara mendapatkannya, serta cara pengolahannya. Contohnya pada zaman prasejarah mereka mengandalkan perburuan untuk memenuhi kebutuhan primer dibidang pangan. Masih menggunakan batu untuk menghidupkan api dan mengolahnya hanya dengan dibakar. Mereka mengajari anak mereka sama dengan yang mereka lakukan.

Karena ketidakpuasan dan perkembangan pola pikir keturunan mereka, mereka melakukan pembaharuan-pembaharuan dalam pengolahan penganan. Dari yang hanya menggunakan batu untuk menghidupkan api lalu timbul korek api sampai kompor yang tinggal dipencet timbul api. Dari yang hanya dibakar sekarang bisa diolah dengan aneka ragam model penganan. Dari alat yang sederhana menjadi alat yang serba canggih.

Manusia akan terus mengadakan pembaharuan demimemenuhi kebutuhan serta cara berfikir mereka. Hal itu dilakukan agar dapat mempermudah mereka dalam memenuhi kebutuhan mereka. Terutama dalam hal pangan yang merupakan kebutuhan utama manusia dalam mempertahankan kebutuhan hidup mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun