Mohon tunggu...
Antik Darmiasih
Antik Darmiasih Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ibu rumah tangga dengan 2 anak

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Susahnya Bila Dianggap Tahu Segalanya

7 Maret 2013   02:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:12 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam keseharian aku hanyalah seorang ibu yang kebetulan dulu sempat ngajar kemudian berhenti dan sekarang bekerja pada sebuah koperasi di desaku,tetapi sehari-hari aku sering menjadi tumpuan keponakaanku dalam mencari jawaban atas pekerjan rumah alias PR nya di sekolah.

Kalau pelajarannya tidak terlalu berat macam Matematika dan IPA yang kebetulan sangat tidak aku kuasai, ya bisalah sedikit sedikit aku membantu ponakanku itu, atau misalnya dia tanya pelajaran bahasa inggris yang ringan ringan masih bisalah, tetapi apabila sudah menyangkut pertanyaan yang sulit maka terpaksalah aku korbankan pulsaku yang tidak banyak untuk tanya -  tanya pada Pak google, dan senyum ceria keponakankupun merekah karena aku dengan sukses bisa membantu dia mengerjakan PR.

Seperti baru-baru ini, mungkin karena dia beranggapan aku selalu bisa  memberi jawaban atas PR yang dia anggap sulit maka dia sodorkan PR yang lumayan banyak yaitu menyangkut tugas para menteri, tugas departemen keuangan,tugas wakil presiden dan ada beberapa pertanyaan sejenis pokoknya yang menyangkut kenegaraan , wah pusinglah aku apalagi ponakanku yang tinggal dan bersekolah di sebuah SD desa dimana buku-bukunya sangat tidak memadai, jadi sama sekali tidak punya acuan untuk menjawabnya, tak tahan melihat wajah sedih ponakanku itu,segera aku cek pulsa ternyata cukup maka meluncurlah aku ke berinternet ria untuk mencari jawaban bagi keponakanku, tak lama senyum kembali merekah saat semua tugas sekolahnya selesai, sambil menguap dia merapikan buku-bukunya, setelah menaruh kembali ke tempatnnya, tak lama sudah terdengar dengkuran halus, walah sudah pules dia...teringat aku saat dia mengucapkan terima kasih padaku tadi, dalam hati aku tersenyum seharusnya dia berterima kasih pada pak google...hehe

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun