Mohon tunggu...
Ahmad Dhani
Ahmad Dhani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://livebeta.kaskus.us/profile/4036780 Mari Kasih Ane Cendol gan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bumi Ini Terlalu Besar, Kerakusan Manusialah yang Membuatnya Sempit

12 Maret 2013   12:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:55 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini adalah tahun ketiga saya berdiam di kota besar jauh dari kampung halaman saya yang cuma sebuah kota kecil. kehidupan dikota besar sangat keras sanngat bikin pusing bagi sebagian orang termasuk saya perputaran uang dikota membuat saya pusing, jaman dulu kita bisa meliat setiap orang bekerja menciptakan sesuatu kemudian dijual, namun sekarang yang menciptakan sesuatu adalah perusahaan besar dijual kemudian dijual ke distributor dijual lagi ke agen-agen dijual lagi ke pedagang besar dijual lagi kepedagang menengah dijual lagi kepedagang kecil baru dijua l ketangan masyarakat. kita cuma seperti calo-calo baru yang menjual barang dari perusahaan besar. well thats our live now...

Berjalan kepasar yang padat melalui jalanan yang sangat macet membuat saya sedikit merenung apakah benar bumi ini kelebihan penduduk yang suatu saat akan membawa bencana pada umat manusia, namun pada saat saya menyusuri jalanan pinggiran kota tentu banyak lahan yang kosong hanya gundukan rumput yang indah dipandang, apakah dunia ini terlalu kecil ?

Actually no... Bumi ini besar, sangat besar, namun kenapa kita khawatir ? kenapa kita khawatir tentang terlalu banyaknya manusia akan berakibat buruk ? Rakus... ya, kerakusan kita lah yang kita takuti tidak terpenuhi ... kita takut berbagi ... seandainya punya banyak anak kita takut harta kita berkurang untuk memelihara mereka... kita takut kalo banyak manusia akan membuat kita kehilangan wilayah kerja kita ... lowongan kerja buat anak-anak kita ... kita sebenarnya rakus dan takut berbagi ...

Uang dan kapitalisme yang membuat kita semakin tidak berguna ... pernahkah anda berpikir kenapa disekolah guru disuruh mengajar 40 orang siswa ? padahal menurut penelitian batas maksimal kelas ideal adalah 32? karena menambah jumlah guru berarti menambah beban APBN padahal APBN sendiri uangnya dari rakyat yang diambil secara paksa, kenapa gedung pemerintah besarnya hampir sama dengan rumah sakit ? bukankah seharusnya rumah sakit harus lebih besar daripada gedung gedung megah itu? kenapa Asuransi kesehatan cuma untuk kalangan tertentu? orang-orang yang gagal memang tidak dibutuhkan didunia ini mereka adalah budak yang cuma dikasi makan satu kali sehari itulah kapitalisme.

Revolusi menjadi rakyat yang mandiri menjadi manusia yang bisa berbagi adalah kontradiksi kapitalisme. sebagai contoh negara Indonesia membutuhkan impor padi yang menelan dana 100 Milyar, kenapa pemerintah tidak memberikan dana 200 Milyar untuk menciptakan para manusia yang bisa menanam padi? mubgkin pada beberapa tahun pertama harga padi bakal sangat mahal, namun berikutnya ... ketika orang Indonesia kembali pada kodratnya untuk tanam menanam maka 200 Milyar akan terbayar dengan generasi yang mandiri... di tangan dingin kapitalisme masyarakat yang mau menanam sesuatu akan ditabok dengan harga pupuk alami yang mahal dan anehnya  pupuk buatan sangat murah karena disubsidi pemerintah, bahkan ketika ada insinyur yang menemukan Padi genus baru yang ideal dan cocok untuk rakyat namun dipenjara karena adanya paten hak cipta terhadap bibit tertentu.

Disatu sisi... para PNS dan para karyawan sudah dalam posisi nyaman dimana jika mereka diam dia akan menikmati kenyamanannya itu sampai pensiun, namun bila ada yang macam-macam well buat para PNS mungkin bakal dilempar ke gunung kawi disuruh melayani Jin. revolusi para pekerja pemerintah untuk menjadi masyarakat yang bisa berbagi juga mustahil karena jika satu generasi yang mencoba mencari kebaikan buat Indonesia maka mereka akan dipecat, dan tentu akan digantikan oleh generasi berikutnya yang kelaparan dan dahaga akan posisi yang nyaman. cuma perputaran yang tidak berguna.

Kerakusan kita tidak akan berhenti sampai apa yang kita rakusi habis ...
atau Agama mengatur hidup dan hati kita yang kotor ini bukan lagi sebuah minoritas ...

By: http://www.kaskus.co.id/profile/4036780

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun