Mohon tunggu...
Antia MayaKarin
Antia MayaKarin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Antia Maya karin memiliki minat untuk menulis artikel dll dalam pendidikan, hobi saya olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Karakter Demokratis pada Anak sejak Dini melalui Pendidikan Kewarganegaraan

6 Januari 2025   14:52 Diperbarui: 6 Januari 2025   14:52 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Membangun karakter demokratis pada anak sejak dini bisa dilakukan dengan
beberapa lingkup. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) perlu diawali dari lingkup
keluarga. Orang tua yang berperan sebagai tiang utama dalam keluarga harus bisa
memberi contoh nyata mengenai perilaku demokratis. Contoh nyatanya bisa berupa
mengajak anak untuk terlibat dalam suatu musyawarah, anak diajarkan untuk memberi
pendapat, mendengarkan, dan menghargai opini dari setiap anggota keluarga. Selain
keluarga, lingkungan sosial juga memiliki peran dalam pembentukan karakter demokratis
generasi muda. Masyarakat harus bisa membuat keadaan yang kondusif dan tenang untuk
tumbuhnya nilai demokrasi. Generasi perlu diberi ruang nyata untuk turut andil dalam
kegiatan masyarakat, seperti komunitas atau organisasi masyarakat.
Pendidikan dalam lingkup sekolah juga tidak kalah penting. Agar anak dapat
memahami mengenai karakter demokratis diperlukan kurikulum pendidikan
kewarganegaraan yang interaktif dan menarik. Menanamkan nilai-nilai karakter
demokratis di sekolah bisa diterapkan dalam kegiatan proyek sosial, diskusi kelompok,
dan simulasi pemilihan umum.
Nilai-nilai demokrasi bisa ditanamkan di sekolah dasar sejak dini adalah langkah
penting guna pembentukan generasi yang memahami hak dan kewajibannya dalam
masyarakat. Dalam konteks ini, nilai seperti pengambilan keputusan bersama,
musyawarah, dan menghargai opini orang lain menjadi sesuai. Terdapat beberapa
pendekatan dan cara dalamn upaya menanamkan nilai-nilai tersebut melalui lingkungan
sekolah dasar. Metodenya bisa melalui pengambilan keputusan bersama, musyawarah dan
diskusi, dan menghargai opini orang lain.
Metode pengambilan keputusan bersama di sekolah bisa diterapkan pada banyak
kegiatan. Contohnya pada kegiatan memilih ketua kelas dan dilanjutkan dengan menyusun
aturan kelas. Peserta didik diajak untuk memahami dan langsung turun tangan dalam
mengambil keputusan. Dari kegiatan tersebut juga peserta didik akan mendapatkan
pengalaman tentang proses demokrasi dan tentunya akan timbul rasa tanggung jawab atas
keputusan yang sudah mereka ambil.
Selanjutnya adalah dengan cara mengajak peserta didik untuk bermusyawarah.
Tidak jauh berbeda dengan metode sebelumnya, dalam metode ini pula peserta didik
diajak untuk berdiskusi dan menyampaikan opini. Lalu pada akhirnya harus mencapai kata
mufakat. Bukan hanya diajarkan cara berkomunikasi, namun juga mendorong
terbangunnya perasaan saling menghargai terhadap opini di antara peserta didik. Dengan
menghargai terhadap opini orang lain bisa menciptakan lingkungan sekolah yang terasa
aman.
Penanaman nilai demokrasi di sekolah dasar merupakan proses yang pastinya
memerlukan keterlibatan aktif dari semua pihak, yaitu pendidik, peserta didik, dan orang
tua atau wali. Dengan menerapkan metode seperti pengambilan keputusan bersama,
musyawarah, dan sikap menghargai terhadap opini orang lain, sekolah bisa mencipta
lingkungan yang mendukung tumbuh kembang sikap demokratis pada peserta didik. Hal
ini tidak hanya akan membentuk karakter peserta didik sebagai generasi yang memiliki
tanggung jawab, namun juga dalam perannya sebagai anggota masyarakat yang peduli dan
aktif.
Perlu diketahui juga menanamkan karakter demokratis sejak dini penting karena
karakter demokratis yang terbentuk sejak dini akan memberi banyak manfaat untuk
masyarakat maupun individu. Generasi yang mempunyai karakter demokratis akan lebih
toleran, terbuka, dan menghargai perbedaan. Mereka juga akan lebih mudah dalam proses
adaptasi dengan lingkungan sosial yang beraneka ragam. Selain itu, karakter demokratis
juga akan memberi dorongan kepada generasi muda untuk menjadi warga negara yang
bertanggung jawab dan aktif. Mereka akan lebih peduli pada kontroversial sosial dan
lingkungannya, juga memiliki kesediaan untuk turut kontribusi dalam membangun
masyarakat yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun