Satu penyakit yang dulunya mematikan, sekarang sudah bisa disembuhkan, perlu diperjelaskan kepada masyarakat supaya dikemudian hari bisa dibasmi, penyakit ini adalah radang hati yang disebut Hepatitis C, juga disebut “Hep C”.
Hepatitis sudah lama diketahui sebagai peradangan jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus-A atau virus-B, lalu ada penyakit serupa yang hanya bisa disebut Hepatitis Non-A/Non-B. Setelah virus-C, penyebab penyakit yang terakhir ini diketemukan pada tahun 1989, maka sekarang dinamakan Hepatitis C.
Pernah dalam ujian kedokteran ada pertanyaan kawakan sebagai berikut: “Bila kamu harus terkena penyakit hepatitis, antara A, B dan C. Yang mana sebaiknya kamu lebih baik tidak memilihnya”?
Ternyata Hep C ini lebih ganas dari Hep B. Jadi perlu menyadari penyakit Hep C ini, karena virus-nya perlahan-lahan melukai jaringan hati seseorang, yang dulunya sukar diobati. Untungnya sekarang sudah ada obat yang bisa menyembuhkannya, sehingga penderitanya bisa terhindar dari kerusakan lebih lanjut, dan juga jaringan hati yang sudah mengeras akibat terluka tadi, dari kesembuhan itu bisa memperbaiki dirinya sendiri.
Biasanya seseorang terkena Hep C karena ada kontaminasi dengan darah dari seorang penderita, seperti dari transfusi darah, dari jarum suntikan, atau dari persetubuhan. Sedikit-dikitnya 20% dari yang terkena itu bisa begitu saja terus sembuh sendiri, tetapi sisanya terus menjadi kronis. Diantara yang sampai menjadi kronis ini, setelah menderitanya selama 20-30 tahun, sedikit-dikitnya juga 20% diantara mereka yang kemudian terjadi pengerasan jaringan hati yang disebut cirrhosis, hal ini yang mematikan dari komplikasinya seperti perdarahan maupun kanker.
Yang terakhir dilaporkan bahwa ada 2,9 juta penderita hepatitis di Tanah Air kita, tetapi tidak jelas diantara perinciannya, ada berapa jumlah penderita Hep C di Indonesia. (http://www.pusdatin.kemkes.go.id/article/view/15073000001/w-a-s-p-a-d-a-2-9-juta-lebih-penduduk-indonesia-mengidap-hepatitis.html). Yang sudah jelas ada sedikitnya 3,5juta penderita Hep C di Amerika Serikat. Kebanyakan mereka malah tidak menyadarinya walaupun sudah bertahun-tahun menderitanya, karena tidak ada gelaja sakitnya.
Hep C itu merupakan penyakit kronis dan sistemis yang tidak terbatas pada peradangan didalam jaringan hati saja. Biasanya sampai bertahun-tahun seseorang tidak akan sadar bila menderitanya, hingga suatu ketika bergejala: demam, tidak bernapsu makan, mual dan muntah, selalu letih, sakit sendi-sendi, terlihat kulit dan matanya menguning, kencingnya seperti teh dan tinjanya pucat, maka itu sudah merupakan tanda-tanda kerusakan lanjut jaringan hati yang disebabkan oleh pembentukan cirrhosis.
Dari 3-5% penderita pembentukan cirrhosis itu bisa menjadi kanker hati, dan ternyata kanker yang disebabkan Hep C ini merupakan separuh dari jumlah semua kanker hati. Namun, bila Hep C-nya diobati hingga sembuh, maka dua pertiga dari semua kanker itu bisa dihindari. Inilah perlunya mewaspadai penyakit Hep C untuk diobati.
Disini Hep C berbeda dengan Hep B, dimana Hep B bisa menjadi kanker pada setiap saat meskipun tidak ada pembentukan pengerasan jaringan hati cirrhosis, pada Hep C terjadi setelah adanya cirrhosis, maka banyak teman-teman kita yang menjadi korban, satu diantara dua orang yang pernah kena hepatitis B menjadi kanker yang disebut hepatoma. Sedangkan kanker yang disebabkan oleh Hep B ini hanya 15% dari jumlah semua kanker hati, dimana kanker karena Hep C itu adalah 50% dari semua kanker hati.
Hep C bisa dibagi dalam banyak golongan berdasarkan perbedaan ciri masing-masing virus-nya yang disebut genotipe. Ada 6 genotipe utama virus ini yang diberi nomor dari 1 sampai 6. Virus genotipe 1 terutama menjalar di Amerika dan di dunia, dulunya merupakan yang paling sulit diobati, tetapi dengan obat khusus anti-virus yang terbaru, sekarang hampir semua bisa disembuhkan dalam waktu pengobatan sesingkat 8 - 12 minggu saja. Maka bagi virus genotipe 4 yang umum di Arab/Mesir dan virus genotipe 6 yang terutama mengenai bangsa kita di Nusantara, juga sudah mudah diobati.
Lain daripada hepatitis B, dimana virusnya jenis DNA (deoxyribo-nucleic acid) yang terletak didalam inti sel hati sehingga mendapatkan perlindungan dan sukar dibasmi, ternyata virus hepatitis C itu adalah jenis RNA (ribo-nucleic acid) yang berenang didalam cairan sel, sehingga mudah diserang oleh obat-obatan anti-virus untuk dibasmi total.