Mohon tunggu...
Anthony Tjio
Anthony Tjio Mohon Tunggu... Administrasi - Retired physician

Penggemar dan penegak ketepatan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hepatitis C yang Tidak Diperjelaskan oleh Doktermu

29 Desember 2016   06:21 Diperbarui: 29 Desember 2016   08:49 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengobatan Hep C sekarang sangat mudah dan singkat, hasilnya bisa mencapai 98% kesembuhan, yang tidak akan kambuh lagi kecuali bila terkena infeksi baru dengan genotipe yang berbeda. Obat-obat anti-virus yang khusus untuk Hep C itu, seperti ledipasvir dan sofosbuvir hampir tidak membawakan side-effect yang tidak menyenangkan, tetapi mahal, masih sangat mahal, sehingga masih menjadi masalah yang harus ditanggulangi dalam misi pengobatannya.

Saat ini masih belum berhasil membentuk vaksin-nya Hep C, karena virus RNA itu setiap 30 detik bermutasi sangat cepat, maka masih belum berhasil menangkap kuncinya untuk membentuk vaksin. Lagi pula pengobatannya sangat mudah dan sukses, sementara ini tidak memerlukan adanya vaksinasi.

Sekarang kita sudah mengenal hepatitis, selain A dan B, juga ada C, maupun e, d, g, f dan i. Semua hepatitis itu sudah menjadi ambisi Dewan Kesehatan Dunia untuk membasminya. Bagi Hepatitis B sudah bisa di-vaksin sejak bayi dilahirkan, dan untuk Hepatitis C juga sudah bisa disembuhkan dengan obat-obatan. Diharapkan pada suatu hari kedua hepatitis itu bisa dihapus dari permukaan bumi, setidak-tidaknya bisa dibersihkan seperti cacar dan sipilis.

Karena berjangka waktu 20 tahunan seseorang penderita Hep C yang sebelumnya tidak sadar dan sekarang menjadi sakit berat, maka sekarang perhatian dicurahkan kepada golongan orang yang terlahir setelah 1945, golongan ini yang disebut anak “baby boomer”, mulai terkena Hep C setelah mereka mencapai usia remaja atau dewasa disekitar tahun 1970an, sehingga bisa terjadi kerusakan jaringan hati disekitar tahun 1990an; juga kepada golongan yang terlahir dari ibu penderita Hep C; kepada mereka yang pernah menerima transplan jaringan maupun transfusi darah sebelum tahun 1992; kepada mereka yang pernah menggunakan narkoba melalui suntikan meskipun hanya sekali saja; dan akhirnya juga kepada mereka penderita kerusakan sistem kekebalan tubuh akibat infeksi virus HIV (human immunodeficiency virus). Mereka itu harus dicari, dan diobati bila dianjurkan oleh dokternya, supaya bisa menghentikan penyebaran lebih lanjut.

Menganjurkan setiap dokter untuk melaksanakan pemeriksaan screening pada setiap pasien asal Asia dan Arab untuk penyakit ini, juga sebagai tanggung jawab kita masing-masing untuk meminta diperiksakan hepatitis B dan hepatitis C, supaya bisa mendapatkan perhatian pengobatan dini bila diperlukan.

Semoga panjang umur.

Oleh: Anthony Hocktong Tjio.

Monterey Park, 27 Desember 2016.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun