Di ruang meeting, pimpinan perusahaan bertanya dengan serius, "Mengapa butuh pelatihan Kecerdasan Emosional (EQ)"? Itu!
Pertanyaan itulah yang banyak kami terima. Dimulai sejak tahun 2002, ketika HR Excellency menyelenggarakan berbagai pelatihan soft skills, termasuk Kecerdasan Emosional (EQ) secara intensif di Indonesia.
Dari nada pertanyaan yang muncul, sebenarnya ada dua sikap. Satu. Sikap skeptis, karna merasa tidak membutuhkan dan tidak perlu yang namanya training EQ. Sikap kedua, karena memang penasaran dan pingin tahu. Kenapa sih perusahaan-perusahaan besar mengadakan training EQ?
Dari pengalaman 18 tahun itulah, kami belajar bahwa faktanya ada 7 manfaat penting. Sekaligus ini mengungkapkan, alasan mengapa perusahaan mengadakan training EQ (kecerdasan emosional) di tempat mereka.
1. Stress Management
Banyak yang berpikir stress itu buruk. Padahal, selain distress (stress yang berdampak buruk), ada juga eustress (stress yang berdampak baik). Jadi, stress bukan dihilangkan tapi dikelola. Profesional dengan level kecerdasan emosi (EQ) yang baik, bukan menghilangkan, tapi mengelola stres mereka.
Apa tips EQ dalam mengelola stres? EQ mengajarkan soal mengelola pikiran yang mempengaruhi emosi, yang memicu stress. EQ juga mengajarkan perlunya teknik-teknik relaksasi khusus di saat stress. Lebih baik berhenti sejenak untuk menenangka pikiran, daripada bekerja dengan kondisi kalut. Selain itu, EQ juga mengajarkan bagaimana pentingnya mindfullness, agar tidak terganggu oleh emosi-emosi kekuatiran dan kecemasan yang justru membuat level stress meningkat.
2. Conflict Management
Perbedaan pasti berpotensi menimbulkan konflik. Masalahnya, di tempat kerja, karyawan maupun pimpinan, punya berbagai latar belakang yang beda-beda. Belum lagi ditambah perhatian dan kepentingannya, juga beda. Akibatnya, tabrakan dan gesekan akan terjadi. Syukur-syukur kalau gesekan itu hanya berakhir di ranah personal. Kadang masalah itu sampai mengganggu kinerja unit hingga organisasi. Makanya, konflikpun perlu dikelola.
Bagaimana EQ membantu? Dalam EQ terdapat pembelajaran soal relationship management termasuk memahami kebutuhan emotional terselubung (unmet emotional needs) yang berbeda, dari tipe-tipe orang yang berbeda. EQ juga mengajarkan pentingnya memahami "hot cool button" orang dengan tujuan menghindari konflik tak cerdas. EQ pun mengajarkan bagaimana agar berikap tegas (asertif), serta menyampaikan komunikasi yang tidak menyinggung perasaan. Intinya, profesional dengan EQ baik akan menghindari konflik yang tak perlu.
3. Anger Management