Ingatlah 3 P saat interview kerja: Prepare, Practice, Perform!
Baru-baru ini, saya menyaksikan sebuah penelitian dilakukan oleh tim dari BBC. Apa yang dilakukan, sebenarnya sederhana. Ada dua wanita kembar identik yang diminta jadi sukarelawan, lantas mereka berdua akan menghadapi wawancara kerja. Ada beberapa pewawancara kerja, yang disiapkan untuk menilai, manakah yang akan dipilih, wanita A ataukah B. Dan sewaktu wawancara, si kembar wanita A dilatih untuk berkata, "Saya orang yang kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Banyak proyek yang telah saya selesaikan dan saya punya buktinya. Akan tetapi, saya orang yang plin plan, tidak tegas dan kadang suka menunda-nunda.".
Lalu, wanita yang merupakan kembar kedua, akan berkata begini, "Saya orang yang plin plan, tidak tegas dan kadang suka menunda-nunda. Akan tetapi, saya orang yang kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Banyak proyek yang telah saya selesaikan dan saya punya buktinya." Dan setelah wawancara ini, kedua wanita inipun dinilai. Hasilnya menarik. Ternyata 100% dari pewawancara, memutuskan untuk memilih wanita yang kedua. Padahal, kalau Anda perhatikan, kedua bahasa yang dipergunakan oleh kedua wanita ini pada dasarnya sama saja. Hanya dibalik!
Apa kesimpulan menarik dari penelitian ini sebenarnya hanyalah sebagian kecil, dari berbagai bias dan persepsi di ruang interview yang mestinya dipahami oleh para pewawancara kerja, maupun orang yang akan interview kerja. Bagi Anda yang akan mengikuti interview kerja, sadarilah: apa yang Anda katakan, urutan Anda mengatakannya, bagaimana cara Anda mengatakannya, kesan yang Anda ciptakan, ternyata berpengaruh besar. Jadi, bukan semata-mata apa yang Anda katakan. Sayangnya, saya perhatikan banyak pelatihan ataupun bimbingan soal interview kerja, lebih banyak difokuskan saol bagaimana cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang umumnya diajukan.
Ingatlah, 3 P!
Sebagai trainer dan certified recruiter yang puluhan tahun bergelut di bidang HRD, dalam menghadapi wawancara kerja, saya selalu menyarankan para peserta interview untuk ingat prinsip 3P. Apakah itu? Prepare, Practice serta Perform. Intinya, untuk sukses interview kerja, hal pertama adalah Anda harus bersiap-siap. Siapkan mental Anda, siapkan jawaban-jawaban bahkan dokumen Anda. Bahkan, termasuk siapkan pula pemahaman Anda soal perusahaan yang akan merekrut Anda.
Kalau perlu cari di internet berbagai informasi soal perusahaan yang akan interview Anda. Lantas, cobalah lakukan latihan. Latihan bisa dilakukan di depan cermin. Latihan bisa dilakukan dengan meminta bantuan teman, atau latihan bisa dilakukan dengan teknik imajinasi, membayangkan si pewawancara sedang berada di depan Anda dan Anda sedang melakukan interview. Dan langkah terkahir, adalah tatkala Anda mulai perform, atau tampil yang sesunggguhnya di depan si interviewer. Lakukanlah dengan cerdas. Dan inilah tipsnya!
Sebaiknya, tatkala Anda diberitahukan akan dilakukan interview, persiapkanlah diri Anda. Paling tidak semalam sebelum menjelang interview, usahakanlah tidur yang cukup. Sewaktu bekerja di bagian HRD, saya pernah beberapa kali melakukan interview dengan peserta yang tampak mengantuk, kelelahan dan kurang tidur. Selain memberikan kesan yang negatif, kurang tidur juga membuat Anda tampak tidak segar dan biasanya agak kesulitan untuk berpikir dengan jernih. Karena itu, tidur yang cukup merupakan saran awal yang sederhana. Dan setelah itu, berusahalah untuk mengetahui lokasi serta tempat interview Anda dengan baik. Lantas, usahakanlah tiba di lokasi paling tidak setengah jam sebelumnya. Mengapa?
Dengan tiba lebih awal, Anda bisa menguasai situasi lebih baik. Anda bisa beradaptasi dengan kondisi lokasi interview. Disisi lain, Anda bisa mencari kamar kecil dimana Anda masih bisa memperbaiki dandanan ataupun penampilan diri Anda, yang mungkin saja menjadi lecek, ataupun berantakan setelah Anda mengendarai kendaraan atapun setelah naik kendaraan umum.