Mohon tunggu...
Anthony K
Anthony K Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Kemoterapi Bagi Tubuh

25 September 2017   20:36 Diperbarui: 25 September 2017   20:44 2596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sejauh mana saya setuju kemoterapi lebih banyak mengandung dampak negatif ketimbang dampak positifnya untuk penyembuhan kanker? Saya setuju bahwa kemoterapi itu lebih banyak dampak negatifnya daripada dampak positifnya. Mengapa? Pertanyaan itu akan terjawab dengan teori dan opini yang saya sampaikan. Pertama saya akan menjelaskan teori yang berhubungan dengan topik besar di atas tadi. Sebenarnya apa sih fungsi utama dari kemoterapi? 

Ya, fungsi utama dari kemoterapi ialah untuk menyembuhkan suatu kanker. Kanker adalah tumor yang bersifat ganas. Kanker biasanya menyerang organ-organ yang penting di tubuh kita, contohnya saja kanker paru-paru, kanker payudara, dan sebagainya. Sebelum membahas lebih dalam tentang kanker kita menuju sistem organ manusia terlebih dahulu. Sistem organ itu apa? Sistem organ merupakan gabungan dari beberapa organ yang melakukan fungsi tertentu. Sistem organ pada manusia antara lain, sistem gerak, sistem sirkulasi (sistem peredaran darah dan sistem limfa), sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem ekskresi, sistem koordinasi (sistem hormon, sistem saraf, dan sistem indra), dan sistem reproduksi (reproduksi pada laki-laki dan sistem reproduksi pada wanita). 

Yang pertama adalah sistem gerak. Jenis organnya terdiri dari 2 jenis yaitu alat gerak pasif yang terdiri dari tulang pada tangan, tulang kaki, tulang kepala, tulang dada, dan lain-lain dan alat gerak aktif yang terdiri dari otot rangka(lurik). Fungsi utama sistem gerak adalah menggerakkan anggota badan, memberi bentuk tubuh, dan menentukan posisi tubuh. Yang kedua adalah sistem peredaran darah. Jenis organ yang ada dalam sistem peredaran darah adalah jantung, pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Fungsi utama sistem peredaran darah adalah mengangkut oksigen, nutrisi, hormon, karbondioksida, sisa-sisa metabolisme, dan menjaga suhu tubuh. 

Yang ketiga adalah sistem limfa. Jenis organ yang ada di sistem limfa adalah pembuluh limfa, limpa, kelenjar timus, dan nodus limfa. Fungsi utama sistem limfa adalah menjaga imunitas(kekebalan tubuh), melindungi tubuh dari infeksi bakteri, virus, dan zat asing, serta mengangkut lemak. Yang keempat adalah sistem pencernaan. Jenis organ yang termasuk dalam sistem pencernaan adalah saluran pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan(esofagus), lambung(ventrikulus), usus halus, usus besar(kolon), rektum, dan anus. 

Selain itu ada juga kelenjar pencernaan yang terdiri dari hati dan pankreas. Fungsi utama dari sistem pencernaan adalah mencerna makanan dan menyerap sari-sari makanan untuk proses fisiologis tubuh. Yang kelima adalah sistem pernapasan. Jenis organ yang termasuk dalam sistem pernapasan adalah hidung, laring, trakea, bronkus, dan paru-paru. Fungsi utama dari sistem pernapasan adalah mengambil oksigen dan mengeluarkan karbondioksida serta menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Yang keenam adalah sistem ekskresi. 

Jenis organ yang termasuk dalam sitem ekskresi adalah ginjal, hati, paru-paru, dan kulit. Fungsi utama sistem ekskresi adalah pengeluaran zat-zat sisa metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan tubuh (homeostatis). Yang ketujuh adalah sistem hormon. Jenis organ yang termasuk dalam sistem hormon adalah kelenjar hipofisis, tiroid, paratiroid, pankreas, suprarenalis, kelamin, dan plasenta pada janin. Fungsi utama sistem hormon adalah memproduksi hormon untuk proses fisiologis tubuh, misalnya metabolisme, pertumbuhan, dan perkembangan. 

Yang kedelapan adalah sistem saraf. Jenis organ yang termasuk dalam sistem saraf adalah otak, sumsum tulang belakang, dan saraf tepi. Fungsi utama sistem saraf adalah menerima rangsangan dari berbagai organ, memberikan respon terhadap rangsangan, dan mengatur kerja alat-alat tubuh. Yang kesembilan adalah sistem indra. Jenis organ yang termasuk dalam sistem indra adalah  hidung, lidah, mata, telinga, dan kulit. Fungsi utama sistem indra adalah menerima berbagai rangsangan dari lingkungan di sekitarnya. Yang kesepuluh adalah sistem reproduksi laki-laki. 

Jenis organ yang termasuk dalam sistem reproduksi laki-laki adalah testis, epidermis, vas deferens, uretra, vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar Cowper, penis, dan skrotum. Fungsi utama dari sistem reproduksi laki-laki adalah memproduksi sperma untuk perkembangbiakan. Yang kesebelas adalah sistem reproduksi wanita. Jenis organ yang termasuk dalam sistem reproduksi wanita adalah ovarium, oviduk, uterus, vagina, vulva, dan klitoris. Fungsi utama dari sistem reproduksi wanita adalah memproduksi sel telur untuk perkembangbiakan.

Lalu saya akan jelaskan tentang apa itu tumor/kanker. Tumor adalah benjolan akibat pertumbuhan sel abnormal yang tumbuh tak terkontrol. Tumor yang bersifat ganas disebut kanker. Kanker ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan sel-sel itu akan menyerang jaringan lain. Pertumbuhan sel yang abnormal ini disebabkan oleh mutasi DNA yang mengontrol pembelahan sel. Ketika seseorang bertambah tua, akan bertambah juga akumulasi mutasi pada DNA orang tersebut. Hal tersebut berarti resiko menderita tumor semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Tumor jinak yang dibiarkan saja bisa saja menjadi tumor yang ganas. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tumor/kanker antara lain faktor keturunan, faktor lingkungan, faktor makanan yang mengandung bahan kimia, virus, infeksi, gangguan keseimbangan hormonal, faktor kejiwaan dan emosional, dan radikal bebas.

Sekarang saya akan menyampaikan opini saya tentang kemoterapi. Kemoterapi adalah salah satu prosedur perawatan yang paling umum diberikan untuk kanker. Hampir semua orang yang menderita kanker akan melewati tahap yang sangat menyakitkan bagi mereka yaitu tahap kemoterapi.Terapi ini mengandalkan kemampuan dari obat-obat khusus untuk menghancurkan sel-sel kanker yang menyerang tubuh. Obat tersebut bekerja dengan memperlambat maupun menghentikan pertumbuhan sel kanker. 

Bagaimanapun, pasien kanker perlu mempertimbangkan terapi dengan cermat sebelum mereka menjalani tindakan tersebut. Ini karena kemoterapi juga dapat membahayakan sel-sel sehat yang membagi diri dengan cepat, tidak hanya sel ganas. Termasuk sel yang membuat rambut untuk dapat tumbuh serta sel-sel yang melapisi mulut dan usus. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya efek samping seperti hilangnya rambut dan nyeri perut berat selama menjalani pengobatan. Terdapat beberapa fungsi berbeda dalam kemoterapi, dimana kemampuannya untuk berfungsi cenderung berbeda pada setiap pasien tergantung dari tingkat dan beratnya kanker. Kemoterapi sebenarnya diharapkan dapat:

  • Menyembuhkan kanker
  • Kemoterapi adalah terapi yang dapat menghancurkan sel kanker secara lengkap hingga tidak dapat lagi terlihat. Prosedur kemoterapi dikatakan berhasil menyembuhkan penyakit jika sel kanker tidak dapat tumbuh lagi.
  • Merawat kanker
  • Kemoterapi dapat menghambat penyebaran sel kanker secara menyeluruh dengan cara mengecilkan pertumbuhannya. Bagaimanapun, tindakan ini hanya bekerja selama pasien tersebut melakukannya secara berkelanjutan. Pada beberapa kasus saat perawatan berhenti, sel-sel kanker dapat tumbuh lagi bahkan menjadi ganas kembali.
  • Meringankan gejala kanker
  • Kemo dapat digunakan secara khusus untuk menargetkan tumor tertentu yang menyebabkan tekanan atau nyeri pada bagian tubuh yang terkena. Kemoterapi ini akan memberikan setidaknya pengurangan gejala kanker pada pasien.

Kemo juga dapat digunakan pada berbagai tipe lain dari pengobatan kanker, seperti pembedahan, terapi biologis, terapi radiasi. Berikut adalah peran khusus kemoterapi ketika digunakan pada pilihan terapi kombinasi:

  • Kemoterapi Neo-ajuvan
  • Kemo dapat digunakan untuk mengecilkan sebuah tumor sebelum dilakukan bedah pengangkatan. Tumor yang awalnya besar dapat menjadi kecil apabila melakukan kemoterapi neo-ajuvan ini.
  • Kemoterapi ajuvan
  • Hal ini berarti bahwa kemoterapi hanya digunakan sebagai terapi lanjutan baik untuk menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa setelah bedah pengangkatan atau terapi radiasi.

Selain keuntungan pun ternyata ada juga efek samping yang ditimbulkan oleh kemoterapi bahkan lebih banyak ketimbang dengan keuntungannya. Apa saja efek sampingnya? Efek sampingnya antara lain mual, muntah, kelelahan, hilangnya rambut, kekurangan sel darah merah (Anemia), memar, pendarahan, hilangnya nafsu makan, gangguan tidur, sembelit, dan depresi. 

Untuk mengurangi efek samping dalam proses pengobatan kanker, biasanya para dokter tetap memberikan kemoterapi pada suatu siklus tertentu secara teratur dan tetap dipertahankan selama pengobatan kanker berlangsung. Kemoterapi ini biasanya dilaksanakan dalam 1 periode berkelanjutan dan 1 periode untuk masa istirahat. Tiap siklus biasanya berlangsung selama kurang lebih satu bulan hingga 4 bulan, bergantung pada faktor tertentu. Periode istirahat ini membantu mencegah efek samping karena bisa memberikan pasien cukup waktu untuk memproduksi sel-sel yang sehat untuk menggantikan sel-sel yang rusak.

Meskipun demikian menurut saya, kemoterapi tetap saja merupakan hal yang sangat fatal apabila tidak dilakukan dengan prosedur dan ketentuan yang benar. Lagipula berdasarkan fakta di atas, kemoterapi memang lebih banyak menyebabkan dampak negatif ketimbang dampak positif. Hal ini didukung oleh riset yang dilakukan oleh National Confidential Enquiry into Outcome and Death yang menyatakan bahwa lebih dari 4 dari 10 yang menerima kemoterapi sampai akhir hayat hidupnya telah menderita efek samping yang fatal dan perawatan kemoterapi ini dinilai "tidak tepat". 

Dalam suatu studi lain meneliti lebih dari 600 pasien kanker yang meninggal hanya dalam kurun waktu 30 hari selama menerima kemoterapi, hal ini membuat para ahli menduga bahwa kemoterapilah yang menyebabkan pasien lebih cepat mati. Hanya sekitar 35% dari semua kasus yang dinilai baik oleh para dokter. Kemoterapi merupakan perawatan kanker standar. Pasien yang menderita membayar biaya yang tidak murah demi menyembuhkan sakit kanker yang mereka derita. 

Namun kemoterapi adalah perawatan yang bersifat toksik atau beracun, bisa memperpendek usia pasien hanya menjadi beberapa bulan saja, atau yang lebih buruk lagi kemoterapi bisa membuat sel kanker makin ganas apabila tidak dilakukan dengan benar. Kerugian yang paling fatal dari kemoterapi yaitu menghancurkan sel-sel yang sehat di seluruh tubuh pasien bersamaan dengan sel kanker. Sel yang dihancurkan biasanya berada di sumsum tulang, sistem pencernaan, sistem reproduksi, dan kantung rambut.

Oleh karena itu selain saya menyampaikan dampak kemoterapi saya juga akan memberikan solusi yang lebih aman untuk mencegah dan mengobati kanker. Yaitu dengan cara mengoptimalkan vitamin D yang akan mengurangi resiko kanker sekitar 50%. Seiring perkembangan zaman, kanker mengalami peningkatan kasus di setiap tahunnya. Kanker merupakan sosok yang ditakuti oleh seluruh penduduk dunia ini. Banyak orang yang mencari cara bagaimana agar kanker ini dapat dicegah dan diobati. Sekarang ada banyak cara untuk mencegah dan menyembuhkan kanker. Salah satunya dengan vitamin D. 

Calcitriol adalah hormon steroid yang penting dalam tubuh kita dan ia diproduksi pada jaringan yang memiliki banyak kandungan vitamin D. Catcitriol berguna dalam mempengaruhi pembedaan sel dan mengontrol perkembangbiakan sel yang tujuan utamanya melindungi kita dari kanker Orang dengan kadar vitamin D rendah kurang bisa memproduksi calcitriol (vitamin D yang telah aktif) dalam jumlah yang cukup untuk mengendalikan perkembangbiakan sel-sel kanker.Tingkat vitamin D yang optimal secara sinergis membantu perawatan terhadap kanker. Telah ada lebih dari 830 penelitian yang memperlihatkan keefektifan vitamin D dalam perawatan kanker. Bukan hanya pendekatan alami ini aman tanpa efek samping, tapi ia juga sangat murah tanpa harus diterapkan dengan bantuan seorang ahli.

Jadi di akhir kata saya ingin menegaskan lagi bahwa saya setuju kemoterapi lebih banyak memberikan dampak negatif ketimbang dampak positif. Ada beberapa alasan mengapa saya setuju yang pertama adalah jumlah efek samping yang relatif banyak yang tekah disampaikan oleh para ahli, yang kedua menurut National Confidential Enquiry into Outcome and Death, yang menyatakan bahwa lebih dari 4 dari 10 yang menerima kemoterapi sampai akhir hayat hidupnya telah menderita efek samping yang fatal dan perawatan kemoterapi ini dinilai "tidak tepat". Yang ketiga, yang paling penting tak bisa dipungkiri bahwa memang kemoterapi itu menghancurkan semua sel dan tidak bersifat selektif, jadi semua sel baik itu sel sehat maupun sel kanker akan hancur seiring dengan proses kemoterapi. Jadi itu saja hal yang bisa saya sampaikan, bila ada kesalahan dalam menulis kata, ataupun yang lainnya saya mohon maaf sebesar-besarnya. Terima kasih

Sumber: 1 | 2 |

Penerbit Erlangga, 2016. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Jilid 2, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun