Mohon tunggu...
Anthony K
Anthony K Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Dampak Kemoterapi Bagi Tubuh

25 September 2017   20:36 Diperbarui: 25 September 2017   20:44 2596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemo juga dapat digunakan pada berbagai tipe lain dari pengobatan kanker, seperti pembedahan, terapi biologis, terapi radiasi. Berikut adalah peran khusus kemoterapi ketika digunakan pada pilihan terapi kombinasi:

  • Kemoterapi Neo-ajuvan
  • Kemo dapat digunakan untuk mengecilkan sebuah tumor sebelum dilakukan bedah pengangkatan. Tumor yang awalnya besar dapat menjadi kecil apabila melakukan kemoterapi neo-ajuvan ini.
  • Kemoterapi ajuvan
  • Hal ini berarti bahwa kemoterapi hanya digunakan sebagai terapi lanjutan baik untuk menghancurkan sel-sel kanker yang tersisa setelah bedah pengangkatan atau terapi radiasi.

Selain keuntungan pun ternyata ada juga efek samping yang ditimbulkan oleh kemoterapi bahkan lebih banyak ketimbang dengan keuntungannya. Apa saja efek sampingnya? Efek sampingnya antara lain mual, muntah, kelelahan, hilangnya rambut, kekurangan sel darah merah (Anemia), memar, pendarahan, hilangnya nafsu makan, gangguan tidur, sembelit, dan depresi. 

Untuk mengurangi efek samping dalam proses pengobatan kanker, biasanya para dokter tetap memberikan kemoterapi pada suatu siklus tertentu secara teratur dan tetap dipertahankan selama pengobatan kanker berlangsung. Kemoterapi ini biasanya dilaksanakan dalam 1 periode berkelanjutan dan 1 periode untuk masa istirahat. Tiap siklus biasanya berlangsung selama kurang lebih satu bulan hingga 4 bulan, bergantung pada faktor tertentu. Periode istirahat ini membantu mencegah efek samping karena bisa memberikan pasien cukup waktu untuk memproduksi sel-sel yang sehat untuk menggantikan sel-sel yang rusak.

Meskipun demikian menurut saya, kemoterapi tetap saja merupakan hal yang sangat fatal apabila tidak dilakukan dengan prosedur dan ketentuan yang benar. Lagipula berdasarkan fakta di atas, kemoterapi memang lebih banyak menyebabkan dampak negatif ketimbang dampak positif. Hal ini didukung oleh riset yang dilakukan oleh National Confidential Enquiry into Outcome and Death yang menyatakan bahwa lebih dari 4 dari 10 yang menerima kemoterapi sampai akhir hayat hidupnya telah menderita efek samping yang fatal dan perawatan kemoterapi ini dinilai "tidak tepat". 

Dalam suatu studi lain meneliti lebih dari 600 pasien kanker yang meninggal hanya dalam kurun waktu 30 hari selama menerima kemoterapi, hal ini membuat para ahli menduga bahwa kemoterapilah yang menyebabkan pasien lebih cepat mati. Hanya sekitar 35% dari semua kasus yang dinilai baik oleh para dokter. Kemoterapi merupakan perawatan kanker standar. Pasien yang menderita membayar biaya yang tidak murah demi menyembuhkan sakit kanker yang mereka derita. 

Namun kemoterapi adalah perawatan yang bersifat toksik atau beracun, bisa memperpendek usia pasien hanya menjadi beberapa bulan saja, atau yang lebih buruk lagi kemoterapi bisa membuat sel kanker makin ganas apabila tidak dilakukan dengan benar. Kerugian yang paling fatal dari kemoterapi yaitu menghancurkan sel-sel yang sehat di seluruh tubuh pasien bersamaan dengan sel kanker. Sel yang dihancurkan biasanya berada di sumsum tulang, sistem pencernaan, sistem reproduksi, dan kantung rambut.

Oleh karena itu selain saya menyampaikan dampak kemoterapi saya juga akan memberikan solusi yang lebih aman untuk mencegah dan mengobati kanker. Yaitu dengan cara mengoptimalkan vitamin D yang akan mengurangi resiko kanker sekitar 50%. Seiring perkembangan zaman, kanker mengalami peningkatan kasus di setiap tahunnya. Kanker merupakan sosok yang ditakuti oleh seluruh penduduk dunia ini. Banyak orang yang mencari cara bagaimana agar kanker ini dapat dicegah dan diobati. Sekarang ada banyak cara untuk mencegah dan menyembuhkan kanker. Salah satunya dengan vitamin D. 

Calcitriol adalah hormon steroid yang penting dalam tubuh kita dan ia diproduksi pada jaringan yang memiliki banyak kandungan vitamin D. Catcitriol berguna dalam mempengaruhi pembedaan sel dan mengontrol perkembangbiakan sel yang tujuan utamanya melindungi kita dari kanker Orang dengan kadar vitamin D rendah kurang bisa memproduksi calcitriol (vitamin D yang telah aktif) dalam jumlah yang cukup untuk mengendalikan perkembangbiakan sel-sel kanker.Tingkat vitamin D yang optimal secara sinergis membantu perawatan terhadap kanker. Telah ada lebih dari 830 penelitian yang memperlihatkan keefektifan vitamin D dalam perawatan kanker. Bukan hanya pendekatan alami ini aman tanpa efek samping, tapi ia juga sangat murah tanpa harus diterapkan dengan bantuan seorang ahli.

Jadi di akhir kata saya ingin menegaskan lagi bahwa saya setuju kemoterapi lebih banyak memberikan dampak negatif ketimbang dampak positif. Ada beberapa alasan mengapa saya setuju yang pertama adalah jumlah efek samping yang relatif banyak yang tekah disampaikan oleh para ahli, yang kedua menurut National Confidential Enquiry into Outcome and Death, yang menyatakan bahwa lebih dari 4 dari 10 yang menerima kemoterapi sampai akhir hayat hidupnya telah menderita efek samping yang fatal dan perawatan kemoterapi ini dinilai "tidak tepat". Yang ketiga, yang paling penting tak bisa dipungkiri bahwa memang kemoterapi itu menghancurkan semua sel dan tidak bersifat selektif, jadi semua sel baik itu sel sehat maupun sel kanker akan hancur seiring dengan proses kemoterapi. Jadi itu saja hal yang bisa saya sampaikan, bila ada kesalahan dalam menulis kata, ataupun yang lainnya saya mohon maaf sebesar-besarnya. Terima kasih

Sumber: 1 | 2 |

Penerbit Erlangga, 2016. Biologi Untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam Jilid 2, Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun