Mohon tunggu...
Antareja -
Antareja - Mohon Tunggu... -

Pengamat perilaku manusia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

“Jagal,” Film Indonesia Pertama yang Meraih Oscar?

25 Januari 2014   13:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:29 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Film dokumenter berjudul “Jagal” yang diberi judul bahasa Inggris "The Act of Killing" masuk nominasi Oscars dalam katagori film dokumenter terbaik. Piala Oscar adalah salah satu penghargaan bergengsi dari insan perfilman dunia.

Film ini menyedot perhatian besar dari penonton dan pemerhati perfilman. Di Youtube, trailer resminya saja sudah ditonton lebih dari 388.000 kali. Filmnya sendiri sudah dilihat lebih dari 62.000 kali. Pengunduhan film utuhnya juga tak dipungut biaya.

Film yang menceritakan pembunuhan massal pascaperistiwa 1965 diawali dengan adegan para penari yang beraksi dengan latarbelakang air terjun. Kemudian adegan pindah ke perkampungan di kota Medan di mana digambarkan serombongan anggota ormas “Pemuda Pancasila” lengkap dengan seragamnya mengawal Anwar Congo yang diberi titel “Algojo 1965” dan Herman Koto yang diberi titel “Preman dan Pimpinan Pemuda Pancasila” berjalan di tengah jalan mirip pejabat penting yang sedang melakukan inspeksi.

Di tengah iring-iringan berjalan kaki itu Herman mencari beberapa pemeran sekaligus memeragakannya adegan seorang istri dan anak-anak yang ketakutan karena rumahnya dibakar akibat mereka dianggap anggota PKI.

Film yang belakangan menimbulkan kontroversi ini mendapatkan tanggapan dari pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia, Jumat, mengeluarkan tanggapan bahwa film yang mengupas pembantaian besar-besaran di Indonesia pada 1960-an itu ternyata dianggap memberikan citra buruk untuk Indonesia di mata komunitas internasional (Kompas.com, 24/1/2014).

Konon pemerintah China juga bereaksi terhadap film ini karena banyak warganegara Indonesia keturunan China menjadi korban pembunuhan massal ini.

Dengan menjadi pusat perhatian yang besar dan efeknya yang meluas, film ini diperkirakan akan memperoleh anugerah piala Oscar. Para juri dapat dipengaruhi penilaiannya oleh sifat dramatis dan efek yang meluas itu. Gaung dari festivalnya itu sendiri juga akan bergema melintas ke berbagai negara. Itu merupakan sebuah side-effect yang dapat meningkatkan perhatian khalayak yang masif terhadap dunia perfilman yang menurun akibat munculnya media baru di internet.

Jika demikian, maka film “Jagal” alias “The Act of Killing” merupakan film pertama Indonesia yang meraih penghargaan Oscar, sebuah penghargaan yang menimbulkan dilema bagi masyarakat Indonesia sendiri. Di satu sisi, ada rasa bangga sebuah karya anak bangsa mendapatkan penghargaan internasional. Di sisi lain, penghargaan yang diperoleh itu merupakan potret dari kekejian yang dilakukan oleh anak-anak bangsa di masa lalu. Bagaimana menurut Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun