Mohon tunggu...
Anta Maulana
Anta Maulana Mohon Tunggu... -

Sekedar Menulis Apa yang Dirasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sabar dan Syukur

26 Januari 2019   11:23 Diperbarui: 26 Januari 2019   11:26 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah)
bagi setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.
(QS. Ibrahim: 5)

Dua kata diatas tak sengaja saya dengar dari seorang tukang bengkel, karena ban belakang kendaraan saya tiba-tiba bocor. Saat sampai dilokasi, sudah ada satu kendaraan yang sedang menunggu untuk ditembel juga. Suasana di bengkel saat itu nampak si tukang bengkel sedang sibuk mengurus anaknya yang baru selesai dimandikan, sedang si istri sibuk menyelesaikan masalah urusan dapur. 

Setelah itu, tukang bengkel pun beralih kepada kami berdua yang sedang berbincang-bincang. Namun, ada satu masalah yang harus lebih dulu segera diselesaikan olehnya, yaitu kompresornya sulit untuk dinyalakan, saya denger dari dalam ruang dalam terdengar beberapa kali usaha darinya untuk menyalakannya tapi selalu gagal, dia pun kemudian keluar dengan badan bersimbah keringat sambil mengambil beberapa peralatan untuk memperbaikinya, atas usahanya itu akhirnya terdengar bunyi mesin kompresor dari dalam ruang pertanda usaha dan jerih payahnya berhasil menyalakan kopmpresor tersebut. 

Tentu, kami pun merasa senang karena kendaraan kami akan segera bisa ditangani, dan kompresor adalah alat untuk mengisi angin pada ban kendaraan, tanpa itu, alamat ban kendaraan kami tak bisa diperbaiki.

Dengan senang, dia pun keluar sambil berkata, "sabar dan syukur itu ternyata harus dibarengi dengan bandel juga ya, karena kalau cuma sabar dan syukur saja tak akan ada usaha untuk memperbaiki keadaan." Ungkapan ini bagi saya sungguh penuh makna dan relatif perlu ulasan panjang, sekalipun itu disampaikan hanya oleh seorang tukang bengkel.

Jangan Menyerah

Sabar adalah menahan dan mengekang. Menahan dan mengekang untuk melakukan suatu perbuatan yang terlarang oleh agama karena mengharap keridhaan-Nya (QS. Al-Kahfi:28 dan al-Muddatsir:7). Sebagai makhluk yang dikarunia potensi, selayaknya harus punya cita-cita yang ingin dicapai disetiap akhir cerita kehidupannya. 

Cita-cita tersebut sebagai acuan dalam setiap langkah yang harus ditempuhnya dalam setiap proses kehidupannya. Bersabar tak sekedar diam dan membiarkan dan menerima apa adanya. Maka syukur menjadi bagian tak terpisahkan agar sabar mudah diraih. 

Bersyukur tidak hanya cukup dilisan saja, tetapi juga tercipta dalam setiap usaha untuk memberikan makna pada kehidupan ini sebagai wujud terima kasih kepada Allah yang sudah menganugerahkan rahmat-Nya (QS. Ibrahim:5).

Hidup harus penuh rencana dan cita-cita. Rencana harus dilakukan sejak awal kehidupan kita, sejak mulai mengenal dan mengerti apa arti dan tujuan hidup ini. Rencana, dalam kamus besar bahasa Indoensia diartikan sebagai sebuah rancangan, konsep atau naskah. Artinya, ia adalah sebuah program yang sudah tersusun rapi agar bisa mewujudkannya secara efektif dan efisiensi dalam mensukseskan cita-cita. Hidup yang tak punya tujuan tak ubahnya laksana buih dilautan yang terhempas dan terombang ambing oleh angin dan ombak, tak punya pegangan dan arah tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun