Mohon tunggu...
Lautan Jiwa
Lautan Jiwa Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Perjalanan menemukan makna dalam derita.

“I might look like I’m doing nothing, but in my head I’m quite busy.” – Unknown

Selanjutnya

Tutup

Film

"Intersetellar" (2014): Alasan yang Sebenarnya Mengapa Manusia Mulai Menjelajah Antariksa

21 Februari 2020   19:13 Diperbarui: 21 Februari 2020   19:12 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

 Kebanyakan tinjauan mengenai film "Intersetellar" adalah dari sudut Fisika, tidak diberikan tempat yang menjadi alasan sebenarnya mengapa Cooper mau menerima pekerjaan (yang ia tidak tahu resikonya) sebagai pilot dalam pencarian planet baru.

 Dalam sebuah adegan film tersebut -- ketika duduk-duduk di teras, sambil memandang ladang yang kena wabah hawar (blythe), sang ayah berkata kepada anaknya:

 "Ketika aku masih anak-anak, mereka membuat gawai (gadget) setiap hari seolah-olah setiap hari adalah hari raya Natal."

Setelah sang ayah mengeluh-ngeluh mengenai sumber daya di bumi yang hampir menghilang dan mempengaruhi 6 miliar nyawa manusia sang anak menjawab, 

 "Kita adalah petualang dan perintis, bukan pengemong dan pengasuh. Kita seharusnya melihat ke langit ke atas dan bukan menunduk ke bawah dan hanya mengeluhkan debu [karena wabah hawar]."

Banyak tinjauan telah melewatkan hal ini, bahwa manusia lama sekali merencanakan perjalanan antariksa, karena tahu, pada suatu waktu Bumi takkan lagi mampu membuat bertahan manusia yang jumlahnya akan menjadi membengkak terlalu banyak.

 Christopher Nolan, sutradara film ini mencoba memberikan pesan penting, bahwa sudah seharusnya kita berupaya keras membuat makanan yang lebih banyak sehingga krisis sumber daya, kemudian, tidak pernah ada.

 Terknologi dalam ilmu biologi adalah sama pentingnya dengan membuat Android dan roket untuk perjalanan antariksa itu sendiri.  Pertanyaannya: Siapa dalam masa sekarang yang sedang melakukannya? Adakah? Atau semua prakira itu benar adanya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun