Mohon tunggu...
Antaiwan Bowo Pranogyo
Antaiwan Bowo Pranogyo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi, Dosen STIE Indonesia Jakarta, Instruktur dan Konsultan di bidang SDM, Risk Manajemen dan Internal Audit

Seorang pembelajar dan pengajar, motto hidupnya: Memberi Value Added kepada masyarakat adalah kewajiban bukan hak.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menggabungkan Kebaikan dan Kinerja untuk Kesuksesan Sejati

24 Juni 2024   07:05 Diperbarui: 24 Juni 2024   07:09 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kebaikan dan kinerja sering dianggap sebagai dua hal yang terpisah dalam dunia profesional. Banyak yang percaya bahwa untuk mencapai kinerja tinggi, seseorang harus mengorbankan aspek kebaikan. Namun, penelitian dan pengalaman menunjukkan bahwa menggabungkan kebaikan dengan kinerja tidak hanya memungkinkan, tetapi juga dapat mendorong kesuksesan yang lebih berkelanjutan dan bermakna.

Kebaikan: Landasan Hubungan yang Kuat

Kebaikan adalah sikap dasar yang melibatkan empati, pengertian, dan niat baik terhadap orang lain. Dalam konteks profesional, kebaikan memainkan peran penting dalam membangun hubungan yang kuat dan saling percaya dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan. Beberapa manfaat kebaikan dalam lingkungan kerja meliputi:

1. Meningkatkan Kolaborasi. Karyawan yang merasa dihargai dan didukung lebih cenderung berkolaborasi dan bekerja sama, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas tim.
2. Mengurangi Stres. Lingkungan kerja yang dipenuhi kebaikan dan empati dapat mengurangi tingkat stres karyawan, membuat mereka lebih fokus dan efisien.
3. Meningkatkan Loyalitas. Karyawan yang merasa diperlakukan dengan baik cenderung lebih loyal dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap perusahaan.

Kinerja: Kunci untuk Hasil Optimal

Kinerja yang tinggi adalah kemampuan untuk mencapai atau melampaui target yang telah ditetapkan. Untuk mencapai kinerja yang optimal, beberapa faktor penting perlu diperhatikan:

1. Tujuan yang Jelas. Menetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART) membantu mengarahkan fokus dan usaha.
2. Pengembangan Diri. Terus mengasah keterampilan dan pengetahuan melalui pelatihan dan pendidikan berkelanjutan.
3. Manajemen Waktu. Mengelola waktu dengan baik untuk memastikan bahwa semua tugas penting diselesaikan tepat waktu tanpa mengorbankan kualitas.
4. Motivasi. Menemukan sumber motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang mendorong semangat kerja dan keinginan untuk berprestasi.

Menggabungkan Kebaikan dan Kinerja

Meskipun terlihat seperti dua hal yang terpisah, kebaikan dan kinerja sebenarnya saling melengkapi. Berikut adalah beberapa cara untuk menggabungkan keduanya:

1. Memimpin dengan Keteladanan. Pemimpin yang menunjukkan kebaikan dan berfokus pada kinerja tinggi dapat menginspirasi tim untuk mengikuti jejak mereka.
2. Menciptakan Budaya Apresiasi. Menghargai usaha dan kontribusi karyawan melalui penghargaan dan pengakuan dapat meningkatkan kinerja dan memperkuat hubungan.
3. Pelatihan Empati. Melatih karyawan untuk memahami perspektif orang lain dan menunjukkan empati dalam interaksi sehari-hari dapat meningkatkan keharmonisan dan kolaborasi.
4. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan. Mendorong keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi membantu karyawan tetap bahagia, sehat, dan produktif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun