Pada episode 24 Merdeka Belajar tentang transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, terkait pula mengenai kemampuan calistung sebagai kemampuan dasar. anak PAUD tidak dituntut harus mahir calistung ketika masuk SD.
Namun, hal ini belum dipahami betul oleh orangtua. bagi orangtua yang memiliki ambisi yang besar juga anak yang kemampuannya memadai tentu bisa dengan mudah untuk menguasai calistung bahkan sejak sebelum masuk PAUD.Â
Sedangkan diantara siswa SD yang mendaftar juga ada yang belum pandai calistung sama sekali. sehingga ia tentu akan tertinggal dibanding teman sejawat.
Hal ini menjadi beban psikologis tersendiri bagi guru karena harus berjuang untuk memastikan anak-anak tersebut memiliki kemampuan yang sejajar dengan temannya dan mampu mengikuti jalannya proses pembelajaran sebagaimana mestinya.
Pengalaman dan tantangan dalam transisi dari PAUD ke SD memang bisa sangat bervariasi, terutama dalam hal kemampuan calistung.Â
Pada dasarnya, anak-anak PAUD memang tidak seharusnya dituntut untuk sudah mahir dalam calistung ketika memasuki SD.Â
Perbedaan dalam tingkat kemampuan ini adalah hal yang wajar, dan pendekatan yang lebih lembut dan mendukung biasanya digunakan oleh guru di kelas awal SD untuk membantu siswa yang belum terlalu terampil dalam calistung. Â
Ada orangtua yang memiliki ambisi besar untuk anak-anak mereka dan ingin mempersiapkan mereka sebaik mungkin sebelum memasuki SD. Ini adalah pilihan yang sah, tetapi juga penting untuk tidak menekan anak dengan harapan yang terlalu tinggi atau membebani mereka dengan beban akademis yang berlebihan di usia dini. Â
Bagi siswa yang belum terampil dalam calistung, peran guru menjadi sangat penting. Guru harus memiliki pendekatan yang sensitif dan sabar untuk membantu siswa ini mengatasi kesulitan mereka.Â
Dalam hal ini, pendekatan pembelajaran berdiferensiasi adalah kunci, di mana guru dapat menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan tingkat keterampilan masing-masing siswa.Â