Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang sering digunakan suatu negara untuk mengukur dan mengevaluasi pembangunan ekonominya sendiri. Pertumbuhan ekonomi ini juga dapat dihipotesiskan sebagai proses transisi suatu negara ke kondisi yang lebih baik selama periode waktu tertentu secara terus-menerus atau berkelanjutan.Perdagangan internasional dapat diasumsikan atau diartikan sebagai perdagangan antara penduduk satu negara berdasarkan kesepakatan bersama dengan penduduk negara lain. Penduduk yang dimaksud bisa antara satu orang dengan orang lain, antara individu dengan pemerintah, atau antara satu pemerintah dengan pemerintah lainnya.Â
Ketika ekspor suatu negara meningkat, maka pendapatan nasional negara tersebut juga meningkat, yang berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi negara itu sendiri. Manfaat perdagangan internasional juga dapat diwujudkan dalam bentuk peningkatan pendapatan nasional, cadangan devisa, transaksi modal, peningkatan kesempatan kerja bagi negara itu sendiri, dan terjalinnya kerjasama antara satu negara dengan negara lain.
Salah satu indikator pertumbuhan ekonomi adalah Produk Domestik Bruto (PDB). Dilihat dari komposisi PDB dari sisi pengeluaran, PDB sering dilambangkan dengan huruf (Y) dan terbagi menjadi empat bagian, yaitu konsumsi (diwakili oleh huruf C), investasi (diwakili oleh huruf I), pengeluaran pemerintah ( diwakili oleh huruf I) dan huruf G ) dan jaring ekspor (ditunjukkan dengan huruf NX). Y = C + I + G + NX (X-M)Â
Pertumbuhan ekonomi yg kuat bisa menyampaikan dampak positif bagi perekonomian suatu negara. disebuah negara bisa dikatakan memiliki kondisi ekonomi yang baik menggunakan cara menghitung pertumbuhan ekonomi yg cepat ataupun hanya menggunakan mengukur pertumbuhan jumlah barang juga jasa yang diproduksi. Indikator jumlah barang maupun jasa yang diproduksi pada suatu perekonomian disebuah negara eksklusif diklaim produk domestik bruto (PDB). Pertumbuhan atau perkembangan ekonomi dapat pada pengaruhi sang keliru satunya dengan aktivitas ekspor dan impor. aktivitas ekspor dan impor sebagai aktivitas yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara itu.
Perkembangan produk domestik bruto asal tahun 2015 hingga menggunakan tahun 2020 mengalami peningkatan serta juga sempat mengalami penurunan pada 2019 akibat terjadinya covid-19, hal ini bias kita amati pada table di bawah ini;
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia asal tahun 2015 hingga tahun 2020, mengalami peningkatan dari tahun 2015 hingga dengan tahun 2018 dan mengalami penurunan sampai dengan tahun 2020. Terjadinya pandemic covid-19 di tahun 2019 merupakan awal mula mulai menurun nya tingkat pertumbuhan perekonomian Indonesia. pada tahun 2019 ekspor maupun impor pada Indonesia juga mengalami penurunan. bisa diamati dari tabel bahwa Bila ekspor juga impor mengalami penurunan maka taraf pertumbuhan ekonomi disuatu negara juga akan menurun. Ekspor ialah roda penggerak bagi pertumbuhan ekonomi maka, Bila jumlah ekspor semakin tinggi atau naik maka taraf pertumbuhan ekonomi pula akan meningkat. di tahun 2019 nilai impor lebih akbar asal pada nilai ekspor, hal itu dapat terjadi karena Indonesia menerapkan sistem pasar bebas yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat ditentukan oleh kinerja dari perdagangan internasional, sehingga % pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan.
Ekspor dapat memberikan devisa yg sangat krusial untuk impor modal serta merusak barang, yang pada gilirannya menaikkan akumulasi kapital, yang membantu mengimbangi peningkatan produksi pada negeri, sehingga mendorong pertumbuhan hasil. pada sisi lain, impor mengurangi permintaan barang pada negeri. Menurunnya permintaan rakyat melemahkan tingkat produktivitas domestik dan mengurangi jumlah kesempatan kerja yg tersedia.
Hal lain yg jua mempengaruhi kegiatan internasional adalah kurs mata uang berasal negara yg bersangkutan. misalnya, nilai tukar naik harga barang ekspor asal Indonesia cukup akan lebih murah dari AS, sehingga ekspor akan cenderung semakin tinggi. pada sisi lain, harga barang-barang asal Amerika perkumpulan cukup tinggi sehingga impor menurun.
      pada tahun 2019 indonesia juga dihadapkan dengan problem Pandemi covid-19 yg melanda pada semua bagian dunia, hal ini bisa mensugesti kegiatan perdagangan internasional. sebab covid-19 bisa menyebar menggunakan cepat maka satu-satunya solusi awal adalah melakukan lockdown buat memutus rantai penyebaran covid, akibat hal itu kegiatan warga jua terganggu. Terutama aktivitas ekspor juga impor, sebab aktivitas ekspor dan impor adalah kegiatan kolaborasi antar banyak negara, sebagai akibatnya hal tadi dapat mempercepat penyebaran covid-19 pada ketika itu maka satu-satunya cara buat mencegah artinya dengan menghentikan aktivitas ekpor serta impor karena pandemi covid-19 menyebar sangat cepat serta luas. akibat hal iitu pula banyak negara yang mengalami kesulitan, keliru satunya Indonesia yg mengalami penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi -2,07 di tahun 2020.
akibat asal adanya covid-19 yg pertama merupakan penurunan volume perdagangan, ialah covid-19 telah mempengaruhi permintaan dunia buat barang dan jasa, misalnya banyak negara yg melalukan pembatasan konvoi barang dan jasa dalam bentuk impor atau pun ekspor. sebagai akibatnya volume perdagangan akan berkurang akibat berhentinya aktivitas perdagangan, hal ini bisa mensugesti tingkaat pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya, yaitu gangguan pasokan, akibat berhentinya aktivitas ekspor serta impor serta tidak terdapat bahan pengganti buat melakukan kegiatan produksi,maka satu-satunya cara adalah menutup kegiatan operasi pabrik. dampak hal ini jua beberapa barang sebagai langka dan hal ini dapat mensugesti tingkat konsumsi atau aktivitas jual beli rakyat. akibat berasal berhentinya pabrik juga bisa menyebabkan persoalan pengangguran.
bisa ditinjau bahwa taraf pengangguran pada awalnya cenderung menurun, tapi tingkat pengangguran di tahun 2020 naik akibat adanya pandemic covid-19.
Berikutnya ialah para investor yang cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan investasi internasaional sebab adanya ketidakpastian dalam ekonomi di masa pandemi.
setelah melakukan lockdown yg dampaknya membentuk perekonomian terganaggu, pemerintah mulai meneraapkan sistem Pelonggaran pembatasan Sosial Berskala besar (PSBB) pada daerah yang mempunyai tempat lebih safety tetapi pula permanen memperhatikan protokol Kesehatan,hal tadi menghasilkan Indonesia mulai mengalami pertumbuhan, beberapa pabrik mulai beroprasi kembali sehingga para pekerja mulai mendapatkan penghasilannya lagi.
kesimpulanÂ
Perdagangan internasional yang mencakup ekspor maupun impor dapat mensugesti tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia. ekspor berperan penting dalam pendapatan negara,akan tetapi dampak pandemic covid-19 yang melanda pada seluruh negara menyebabkan berhentinya aktivitas ekspor serta impor ad interim. Tentunya hal itu memberikan akibat yg negatif sebab Jika ekspor impor tidak boleh maka pabrik tidak akan bisa beroprasi karena tak menerima bahan baku produksi, akibatnya kebanyakan pabrik ditutup serta mengakibatkan tingkat pengangguran yang semakin tinggi. dengan berhenti nya aktivitas ekspor impor maka pendapatan negara pula akan berkurang sehingga di tahun 2020 tingkat pertumbuhan ekonomi pun menurun sampai minus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H