Saya kebetulan menjalani kehidupan diawal pemerintahan Pak Harto dengan orde barunya, serta sekarang hidup di alam "kebebasan" yang dimulai dari tahun 1998 setelah terjadi huru hara yang meluluh lantahkan ibukota selama beberapa hari.
Sebelum tahun 1998 kehidupan yang dijalani oleh masyarakat begitu teratur, dalam berkendaraan maupun melakukan kegiatan sehari hari. Â Dalam hal ini saya ingin membicara mengenai perilaku berkendaraan atau berlalu lintas di jaman orde baru. Diwaktu itu masyarakat dibilang amat tertib dalam berkendaraan, jarang sekali menyerobot lampu merah atau melawan arah, saya tidak tahu apakah saat itu kami takut atau memang mematuhi peraturan lalu lintas.Â
Ketika itu wajib menggunakan helm dan sabuk pengaman sedang digalakan, masyarakat juga ada yang pro dan kontra, tetapi tetap dilakukan, kesantunan dalam berkendaraan juga amatlah santun, seperti halnya mengendarai kendaraan dalam gang.
Untuk saat ini entah jumlah kendaraan sangat melebihi kapasitas jalan atau para pengguna yang pintar pintar bodo ingin cepat sampai sehingga di jalan sangat tidak teratur. Untuk di jalan tol di tahun 90 an jarang orang yang mengendarai kendaraan di bahu jalan bila tidak emegensi karena penegakan hukum juga dilakukan dengan baik.
Tetapi saat ini jalan non tol maupun non tol pengendara sepertinya tidak pernah memikirkan pengguna lain dan keselamatan dalam mengendara. Semua orang seperti yang mempunyai jalan dan dibangun oleh keluarganya, sehingga seperti milik sendiri.
Apakah kita harus menciptakan monster pengendali lagi agar kita bisa tertib..silahkan kita memikirkannyaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H