Biasanya orang bisa dengan mudah mendeskripsikan orang lain mengenai kelebihan dan kekurangannya, namun tidak ada yang mengenal dirinya sendiri dengan baik. Lebih baik jika sebelum berkomunikasi dengan orang lain perlu bagi seseorang untuk memahami dirinya sendiri dan orang sekitarnya.
Dalam pembahasan kali ini, saya akan membahas mengenai komunikasi pribadi. Komunikasi intrapersonal atau komunikasi pribadi merupakan komunikasi yang terjadi antar pribadi dengan dirinya sendiri.
Terjadi dialog dengan dirinya dan memberikan makna secara emosional dan intelektual kepada lingkungannya, juga agar mendapatkan pemahaman akan suatu peristiwa. Selain untuk menghubungkan diri dengan orang lain, komunikasi pribadi juga perlu untuk lebih memahami diri sendiri agar mencapai citra yang baik.
Menurut Devito (1997) komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berpikir, menganalisis, melakukan penalaran, dan merenung. Sedangkan pendapat Effendy yang dikutip oleh Rosmawaty (2010) menyatakan bahwa komunikasi intrapersonal adalah komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang. Dia berperan sebagai komunikator dan komunikan.
Dalam proses berkomunikasi dengan diri sendiri, terdapat empat tahapan yang perlu dilalui oleh seseorang, sebagai berikut:
1.Sensasi
Dalam proses ini, seseorang akan menyerap/menerima informasi berupa energi atau rangsangan dari orang lain. Penerimaan dilakukan melalui panca indra orang tersebut (pendengaran, penglihatan, peraba, dll).
Contohnya ketika seseorang menunjuk kearah kita sembari berbicara kepada satu orang, maka ia akan menerima kedua informasi secara bersamaan melalui indra penglihatan dan pendengaran.
2.Asosiasi
Artinya adalah pengalaman serta kepribadian yang nantinya akan mempengaruhi sensasi yang dirasakan. Asosiasi sendiri memiliki arti 'kumpulan' atau 'persatuan', karena itu bisa diartikan pula bahwa asosiasi merupakan kumpulan pengalaman yang dimiliki oleh seseorang dan akan digunakan dalam proses komunikasi.
Menurut Thorndike (2011), rangsangan dan respons terhadap kejadian asosiasi diikuti oleh hukum berikut.