Sendiri.
Di sudut ruang.
Termenung.
Air gemericik menetes perlahan.
Genangan air tercipta untuk mengejek.
Menjemput tetesan air mata perih.
Mengalir.
Ntah kemana akan bermuara.
Siapa peduli?
Aku tidak.
Tipis namun tajam.
Memutuskan aliran darah pergelangan.
Mengucurkan kepuasan.
Kebebasan.
Kebahagiaan.
Kebanggaan.
Bersatu dengan perih yang mendahuluinya.
Ku menari.
Ku berdendang.
Ku tertawa.
Puas!
BRAAKKK!!!
Ku terkulai.
Lemas.
Gelap.
Merahku indah menghias putihnya dindingku.
Dinding kamar mandiku!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI