Mohon tunggu...
Ans Santo
Ans Santo Mohon Tunggu... Jurnalis - Hanya tulisan biasa

Mahasiswa UTDI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Nasihat Hidup Ayah-Ibu

5 Maret 2020   23:09 Diperbarui: 6 Maret 2020   09:29 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sini, aku anak baru. Datang dari tempat kumuh. Meniti ilmu di kota baru. Ayahku hanyalah seorang buruh dan ibuku tidak lebih sebagai guru. 

Dulu aku pernah berniat ke penghulu ditemani kekasih hati, pilihanku. Tapi begini kata Ayah; Janganlah buru-buru, anakku. Hidup ini memang sementara waktu tapi bukan berarti tak ada waktu, begitu kata ibu.

Percayalah, semua pasti akan tertuju. Ini hanya persoalan waktu yang tak kita tahu. Tak perlu ragu untuk melangkah maju. Carilah ilmu dahulu, supaya matanglah dirimu. Percaya saja, Tuhan selalu bersamamu. Temani dirimu menuju cita-citamu.

Tak ada yang ayah-ibu berikan selain asupan tempe dan tahu. Biar kau tahu bahwa tempe memberi gizi bagi tubuhmu, dirimu. Begitu kata mereka padaku waktu itu, pada masa yang lalu di bangku SMU.

Walau mereka berucap dalam gurau, bagiku adalah nada sayhdu. Melodi penyemangat langkah hidupku, tak tahu sampai kapan kan berlaku. Yang aku tahu hanya satu "Jangan buru-buru, waktu terus belalu dan berlaku"

Terima Kasih buatmu yang aku sayang, ayah-ibu

#Ruang Wifi Atas

05 Maret 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun