Mohon tunggu...
Ansori Anhar
Ansori Anhar Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Mawardi Yahya Gunakan Ijazah Bodong Itu Fitnah yang Sangat Menggelikan

19 Januari 2018   17:56 Diperbarui: 19 Januari 2018   18:35 1033
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: akurat.co

Maju menjadi calon gubernur atau wakil gubernur harus selalu siap menghadapi berbagai kritikan atau bahkan fitnah untuk menjatuhkan yang di alamatkan kepadanya. Karena dalam politik apapun bisa diterjadi, yang benar bisa menjadi salah, dan sebaliknya.

Kasus yang dialami Azwar Anas di Jawa Timur mungkin jadi bumbu-bumbu pedas di awal-awal pelaksanaan Pilkada Serentak 2018. Gara-gara foto lamanya, Bupati Banyuwangi ini gagal menjadi Calon Wakil Gubernur Gus Ipul.

Padahal kalau jadi maju, Pasangan Gus Ipul dan Azwar Anas berpeluang besar untuk menang di Pilgub Jatim. Hal itu karena elektabilitas keduanya sangat tinggi berkat berbagai prestasi yang diraih, khususnya Azwar Anas di Banyuwangi

Bergeser ke Pulau Sumatra, serangan fitnah seperti itu mulai menyasar Calon Wakil Gubernur Sumatra Selatan Mawardi Yahya. Ia di demo oleh beberapa orang yang mengaku dari Aliansi Mayarakat Sumsel (AMS).

Mereka memprotes keberadaan Mawardi Yahya sebagai salah satu peserta Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2018-2023. Beberapa orang itu menuduh MY memalsukan ijazah demi meraih tiket di Pilgub Sumsel. Mereka pun mendesak Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Sumsel, Kamis (18/1) untuk menyelidikinya.

Mengkritik boleh saja, karena di alam demokrasi seperti saat ini kita dibebaskan untuk menyuarakan pendapat masing-masing. Tetapi dalam kasus demo di atas, bukan lagi kritik tapi fitnah kejam yang sangat memalukan.

Bagaimana mungkin Mawardi Yahya yang sudah dua periode menjabat sebagai Bupati Ogan Ilir ( (2005 - 2010, 2010 - 2015), memalsukan ijazahnya. Karena itu, demo itu saya anggap sangat menggelikan.

Menggelikan sungguh menggelikan bagi yang mengharapkan Pilkada berjalan dengan lancar dan damai. Kecuali bagi pasangan calon yang telah membayar beberapa orang tersebut untuk menjatuhkan Mawardi Yahya. Karena bagi pasangan yang menghalalkan fitnah itu, apapaun akan rela dilakukan alasan menang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun