Pasangan Calon Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru-Mawardi Yahya setelah mendapat angin segar karena meraih dukungan dari Partai Hanura pada Selasa (19/12/17). Sehari kemudian, pasangan ini kembali mendapat kabar menyenangkan. Kali ini bukan dukungan dari partai, tapi dari masyarakat langsung.
Kabar itu datang dari Lembaga Kajian Publik Independen (LKPI). Direktur Eksekutif LKPI Arianto ST MT MSc merilis hasil surveinya bahwa Paslon Gubernur Sumsel HD-MY berpotensi meraih suara terbanyak di Kabupaten Muara Enim pada Pilkada Sumsel 2018 mendatang.
Menurut Arianto, meski LKPI hanya baru satu kabupaten di Kabupaten Muara Enim saja, namun terbilang cukup banyak melibatkan 420 responden. Metode yang digunakan adalah multistage Random sampling dengan marjin of error +/- 5 persen.
Metode pengumpulan data dengan wawancara tatap muka yang melibatkan mahasiswa dari Kota Palembang. Survei di Kabupaten Muara Enim dilakukan pada tanggal 10-17 Desember 2017 dengan membuat simulasi pasangan calon gubernur ini ada empat paslon.
Hasilnya, tingkat elektabilitas paslon Herman Deru-Mawardi Yahya 40,6 persen, Ishak Mekki-Eddy Santana Putra (12,5 persen), Dodi Reza Alex Noerdin-Giri Ramnada NK (6,3 persen) dan Saifudin Aswari Rivai (5,9 persen), massa mengambang (34,7 persen).
Berdasarkan hasil surveinya, LKPI menemukan fakta kenapa survei Deru-Mawardi ini cukup tinggi karena mampu memaksimalkan alat peraga lebih dominan dibandingkan calon lainnya.
Selain itu, pernyataan Herman Deru yang berjanji akan mengatasi infrastuktur dengan menerapkan penutupan terhadap truk batubara kalau dia jadi gubernur juga sangat menarik simpati masyarakat.
LKPI sendiri tidak hanya melakukan survei di Muara Enim. Menurut Arianto untuk survei Pilgub seluruh kabupaten/kota se-Sumsel masih belum selesai. LKPI akan rilis seminggu ke depan.
Tiga kali survei dengan menghasilkan tingginya elektabilitas HD-MY di kabupaten Muara Enim ini, menurut lembaga yang tergabung dalam Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) ini tidak lepas dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan oleh HD-MY. Dilihat dari parameter yang didapat untuk alat sosialisasi, HD-MY unggul telak dibandingkan calon calon lainnya.
Kemudian, sosialisasi melalui spanduk, baleho dan stiker yang tersebar sampai ke pelosok desa-desa yang dilakukan tim HD-MY membuat masyarakat Kabupaten Serasan Sekundang lebih banyak mengenal paslon ini ketimbang calon lainnya.
Menurut Arianto, indikator sosialisasi yang salah satunya dari spanduk, baliho, stiker dan tatap muka didapatkan dari data lapangan bahwa, paslon HD-MY sangat dominan di Muaraenim, utamanya di desa. Masyarakat Muaraenim 30,8 persen mengenal HD-MY dari spanduk, baleho, stiker. Sedangkan calon-calon lainnya masih berada di bawah 10 persen.
