Pendaftaran Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur sumatra Selatan 2018 ke KPUD untuk jadi peserta Pilkada tinggal menghitung hari. Namun, para kandidat masih disibukkan dengan proses koalisi dan mencari pola kerjasama antar-partai. Sampai detik ini, kandidat yang sudah jelas berpasangan hanya Herman Deru--Mawardi Yahya.
Kandidat lain masih belum jelas akan berpasangan dengan siapa dan didukung partai apa saja. Dodi Reza masih sendirian, Ishak Mekki masih cari pasangan, Aswari Riva'i masih cari yang pas. Jadi, sampai dua puluh lima hari jelang pendaftaran meja-meja perundingan masih sibuk menggodog paket pasangan. Bisa saja pada saatnya nanti akan terjadi kejutan. Ada yang satu sama lain berpasangan atau malah tak bisa mendaftar.
Cagub Herman Deru, saat dikonfirmasi di kediamannya, mengenai kekurangan jumlah kursi DPRD sebagai syarat ambang batas pencalonannya, menyatakan tidak ada masalah. Ia menjelaskan dirinya, dan dua bahkan kini tiga partai, yang sudah mendeklarasikan pengusungan, terus melakukan proses pematangan koalisi. Mereka juga dapat menerima kehadiran Mawardi Yahya sebagai pendamping dirinya. Diakui oleh para pimpinan partai yang sedang mematangkan koalisi itu, pilihannya soal wakil sudah tepat.
Herman Deru menjelaskan, alasan semua partai koalisi menerima Mawardi karena dianggap berpengalaman baik di eksekutif maupun legislatif. Ia pun meminta kepada publik, terkait waktu  deklarasi untuk sabar. Kalau sudah waktunya, Deru akan memberi kejutan. Hal ini Deru sampaikan di sela kesibukannya memberi arahan kepada para relawan di Taman Kenten, Palembang, Kamis, (14/12).
Herman Deru juga berpesan agar para relawan yang berada di berbagai pelosok Sumatera Selatan mengikuti dan mentaati aturan yang sudah ditetapkan negara. Saat sudah terdaftar dan resmi menjadi peserta pilkada nantinya, Herman Deru mewajibkan relawan untuk berkomunikasi dan membangun silaturahmi dengan tim sukses kontestan lain.
Herman Deru mengingatkan kepada relawannya, dalam menghadapi Pilkada tidak perlu dianggap seperti sedang berperang. Karena semua lawan politiknya, Herman Deru anggap sebagai  saudara. Herman Deru ingin semua relawannya menjalankan perintah agama, fastabiqul khoirot. Artinya berlomba-lomba dalam kebaikan. Jika demikian, pasti tidak ada yang akan terluka. Deru ingin menang tanpa menyakiti dan menyimpan luka pada yang kalah.
Herman Deru meyakini pilkada sekarang adalah saatnya untuk menang. Dari berbagai survei yang dilaksanakan lembaga-lembaga survei kredibel tingkat nasional, semuanya menempatkan dirinya di posisi teratas. Survei Populi Center awal Desember 2017 mencatat elektabilitas Herman Deru sebesar 32 persen. Ia menyatakan bersyukur atas temuan itu sekaligus menyambutnya dengan rencana menjalankan program pemenangan yang efektif dan sukses.
Deru bukan tanpa alasan optimis untuk menang. Keduanya bersama Mawardi adalah tokoh yang berpengalaman lama dalam pilkada. Bukan baru ikut sekali ini. Kemudian juga punya tim yang bagus, the dream team. Belum lagi ditambah dengan tim dari partai-partai pengusung. Ada juga tim political advisor. Jadi persiapan untuk memenangkan pilkada dari Herman Deru memang sudah matang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H