Salah satu yang menjadi keprihatinan para guru selama pembelajaran online adalah pendidikan karakter yang hampir tidak dapat tersentuh oleh para guru.Â
Selama belajar di rumah, para guru hanya bisa mengirimkan ringkasan materi, dan memberikan tugas diperkuat dengan memberikan video pembelajaran, gambar-gambar, slides, dan sebagainya. Selebihnya, pendidikan karakter anak diserahkan pada orang tua dan keluarga di rumah.
Yang menjadi persoalan adalah ketika ternyata di rumah anak-anak tidak bisa belajar bersama orang tua. Para orang tua harus bekerja untuk "mempertahankan" hidup di tengah sulitnya kondisi ekonomi akibat pandemi, dan anak harus belajar sendiri bersama anggota keluarga yang lain.Â
Mungkin saja, kakak atau saudara bisa mengajari mengerjakan tugas, tapi apakah mereka dapat memberikan penguatan karakter?
Belum lagi, kalau mereka hanya belajar bersama teman-teman atau tetangganya saja. Mungkinkah mereka juga bisa memperhatikan pendidikan karakter anak? Atau malah mereka hanya bermain-main saja, nge-game menggunakan handphone yang seharusnya mereka gunakan untuk belajar?
Persolan yang banyak muncul berkaitan dengan dua kondisi yaitu: (1) Anak tidak memiliki handphone sendiri, sehingga harus bergantian dengan orang tua atau saudara mereka.Â
Alhasil, penggunaan gadget untuk belajar online tidak dapat berjalan dengan maksimal, dan (2) Anak memiliki handphone sendiri, tapi karena tanpa bimbingan orang tua, justru lebih banyak digunakan untuk kegiatan di luar pembelajaran.
Dari kondisi ini, dalam konteks pembelajarannya saja, muncul persoalan-persoalan yang sangat menghambat pembelajaran online. Belum lagi pendidikan atau penguatan karakternya.
Mau tidak mau, para guru juga harus merancang program penguatan karakter secara online. Apa saja yang bisa dilakukan? Berikut ini beberapa alternatif yang mungkin bisa digunakan sebagai alternatif, Â "tidak ada rotan akar pun jadi", dalam konteks penguatan karakter secara online. Beberapa karakter utama seperti kedisiplinan, religius, dan nasionalisme dapat dikuatkan dengan alternatif sebagai berikut.
1. Penguatan Kedisiplinan
Melaksanakan pembelajaran online dimana para guru dan siswa standby mulai jam tertentu, dan berakhir jam tertentu, untuk menguatkan kedisiplinan para siswa. Selama belajar online ini, para siswa seolah bisa bangun kapan saja, untuk belajar atau bermain sesuai keinginan mereka.Â