Ketiga, BDR dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemandirian siswa. Jika selama ini ada sebagian orang tua yang "menggantikan" tugas anak-anaknya mengerjakan tugas dari guru, seharusnya hal itu dihindari. Orang tua tetap memerankan posisinya sebagai pendamping, memberikan penjelasan-penjelasan teknis, menyiapkan fasilitas yang diperlukan, dan lain-lain, sementara siswa sendirilah yang harus mengerjakan tugas dari guru.Â
Orang tua tidak perlu "kasihan" kepada anak-anaknya yang mungkin mengalami kesulitan, karena pada hakikatnya pada saat mereka "berjuang" melakukan tugas itulah mereka akan mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Beberapa kasus di lapangan menunjukkan bahwa orang tua "tidak telaten" dan lebih memilih menggantikan anak mengerjakan tugas-tugasnya.Â
Hal ini akan kontraproduktif karena anak akan semakin manja, tidak disiplin, dan kurang bertanggung jawab. Terlebih lagi, pengalaman bermakna dari proses pembelajarannya menjadi hilang karena justru "prosesnya" digantikan orang tua. Sementara itu para guru juga harus memastikan bahwa pemberian tugas yang diberikan tidak melebihi kemampuan anak dalam mengerjakannya.
Kedekatan anak dengan orang tua, terjalinnya komunikasi yang lebih baik, dan meningkatnya kemandirian siswa akan sangat bermanfaat bagi siswa di masa mendatang.Â
Kedekatan akan melahirkan komunikasi yang lebih baik sehingga sekat-sekat antara kehidupan orang tua dan kehidupan anak dapat dihilangkan, yang hasilnya orang tua akan lebih mudah mengetahui persoalan dan permasalahan yang dihadapi anak untuk dapat diselesaikan bersama-sama. Sementara kemandirian juga akan sangat berguna bagi anak dalam kehidupannya di masa mendatang. (ans)