Mohon tunggu...
A. Feri Mahmudi
A. Feri Mahmudi Mohon Tunggu... Lainnya - Af Mahmudi

senang mengembangkan potensi diri !

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Paradigma Rasionalisme

11 Maret 2023   20:23 Diperbarui: 11 Maret 2023   20:28 1245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source image: istockphoto.com

Paradigma rasionalisme adalah sebuah paradigma epistemologi yang menekankan pentingnya penggunaan akal dan rasio dalam memperoleh pengetahuan dan kebenaran. Paradigma ini berangkat dari prinsip bahwa manusia adalah makhluk yang rasional dan dapat menggunakan akalnya untuk mencapai pemahaman tentang dunia.

Menurut paradigma rasionalisme, pengetahuan dapat diperoleh melalui pemikiran dan deduksi logis, tanpa bergantung pada pengalaman atau observasi. Paradigma ini menyatakan bahwa akal manusia adalah alat terbaik untuk memperoleh pengetahuan yang benar dan obyektif.

Dalam paradigma rasionalisme, pengetahuan dianggap sebagai sesuatu yang bersifat universal dan objektif, yang dapat diakses dan dimiliki oleh semua orang. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode rasional disebut sebagai pengetahuan a priori, yaitu pengetahuan yang tidak bergantung pada pengalaman atau observasi, tetapi didasarkan pada pemikiran dan deduksi logis.

Beberapa tokoh filosof terkenal yang diidentifikasi sebagai rasionalis adalah Rene Descartes, Baruch Spinoza, dan Gottfried Wilhelm Leibniz. Mereka berargumen bahwa pengetahuan berasal dari akal atau rasio, dan bahwa pengetahuan yang diperoleh melalui akal adalah lebih dapat diandalkan daripada pengalaman.

Namun, kritik terhadap paradigma rasionalisme menekankan bahwa akal manusia tidak selalu dapat memperoleh pengetahuan yang benar, karena akal manusia dapat dipengaruhi oleh bias dan keterbatasan yang ada dalam diri manusia. Oleh karena itu, paradigma rasionalisme perlu digabungkan dengan metode-metode lain seperti empirisme dan pragmatisme untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap dan akurat tentang dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun