Menjalani hidup sederhana dengan tidak memaksakan diri atas suatu kesuksesan yang telah dicapai orang lain kepada diri sendiri adalah suatu konsep yang seringkali diabaikan oleh sebagian orang. Apalagi di era modern saat ini, banyak bertebaran di media sosial yang mempertontonkan gaya hidup serba glamor sebagai bentuk ekspresi kesuksesan yang membahagiakan. Hal ini dapat juga kita amati dari beberapa orang yang menyatakan bahwa hidup sukses adalah hidup yang penuh dengan prestasi, materi, kekayaan, dan status sosial yang tinggi. Namun, apakah hidup yang seperti itu benar-benar membawa kebahagiaan?
Sukses dan kebahagiaan adalah dua hal yang berbeda, meskipun keduanya saling terkait satu sama lain. Beberapa orang mungkin merasa bahwa sukses akan membawa kebahagiaan, karena mereka dapat merasa puas dengan pencapaian mereka. Namun, orang lain mungkin merasa bahwa sukses tidaklah cukup untuk mendefinisikan arti bahagia dalam kehidupannya, karena mereka dapat mengalami tekanan atau kesulitan berkaitan dengan pencapaian tersebut.
Kebahagiaan tidak selalu berarti merasa senang setiap saat atau tidak pernah mengalami kesedihan, kesulitan atau kegagalan atas suatu tujuan yang dicapai. Sebaliknya, kebahagiaan juga dapat ditemukan dalam ketahanan mental, kemampuan untuk menghadapi permasalahan hidup, dan kemampuan untuk menemukan arti dan tujuan dalam hidup.
Banyak orang yang menganggap kebahagiaan sebagai hal yang sulit dicapai atau hanya dapat diraih setelah mencapai kesuksesan. tetapi, kebahagiaan sejati tidak tergantung pada pencapaian tujuan tertentu. Sebaliknya, kebahagiaan sejati dapat ditemukan dalam pengalaman sehari-hari, seperti menikmati waktu bersama keluarga dan teman, melakukan hobi yang disukai, dan merasa bersyukur atas apa yang telah dimiliki.
Definisi kebahagiaan memang dapat berbeda-beda bagi setiap orang. Namun sebagai individu, kita harus mencari tahu apa yang membuat kita bahagia dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai kebahagiaan sejati dalam hidup kita. Kebahagiaan sejati dapat ditemukan pada diri sendiri, bukan hanya dari faktor eksternal seperti kekayaan atau kesuksesan dalam karier semata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H