Sekian kali digulungnya hatiku
Dirapatkan tangan Dipejamkan mata.
Tetesan bulir bulir kesedihan berjatuhan
Aku mengakui aku lemah. Aku mengakui aku kecurian
Aku mengakui aku tiada naik kecedasan dari masa lalu
Aku terluka olehkebodohanku
Aku merasa diremehkan dengan kehadiranmu yang hanya sesaat.
Bukan ini yangaku impikan.
Aku sudah pernah sakit karena dikurung dalam kesendirian.
Sekarang ingin terulang. Aku hanya berharap pada hamparan kosong.
Lahan tandus, dan kenangan pahit masa lalu yang mengiris jajaran garis nasib,
Malam ini,
Aku merasa lagi. Tiada harapan pada hamparan kosong
Tiada harapan untuk penghapusan dosa.
Tiada cinta yang terabadikan.
aku pernah merasa sakit karena sepi.Aku pernah menjadi obat dikala kau sepi
tapi dimana posisiku? Tidak di langit, tidak di bumi, tidak di hatimu.
jejak siapa yang malang ini? kesana kemarihati ini tak bertuan.
STUPID!
AKU MALU!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H