Sudah tiada lagi lagu cinta yang menebar pias jejak kisahku. Hati tak terbaca arahnya. Berliku atau menanjak. Dua musim berlalu, setelah itu habis. Using, lapuk, roboh. Enyah.
Detik - detik itu berlalu, Aku sudah tidak mampu.
Tak merasakan getaran cinta yang bertubi – tubi seperti sedia kala. Habis sudah merah di dada. Tiada cinta berkacamata kuda. Tiada cinta yang menjamur di batang – batang hati.
Entah kemana mereka pergi
Yang jelas, tiada merasa lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!