Mohon tunggu...
Tong Pang
Tong Pang Mohon Tunggu... -

ngawur karna benar - bebas selayaknya woong ghendheeng cuman ngawur dan bebasku bertanggungjawab ..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

I'll Remember You, Pang...

26 Januari 2014   00:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:28 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kau tau pang ? ada cinta pada pandangan pertama ? kau percaya . apa ?! kau berkata tidak !!!! lalu kenapa kecupan pertama selalu terkenang ? kenapa impian pertama tak pernah terlupakan ?. Bukan dikepala, tapi dihati dan hati melakukan yang dikatakan jiwa, jiwa selalu mendapatkan cinta sejati, karena itu disebut belahan jiwa karena jiwa mengenali jiwa walau otak tak mengerti dan yang tak dimengerti otak akan dibenarkan oleh sains. Pang ketahuilah cinta itu tak hanya hasrat ! Dan yang harus kamu tau pang, kau cinta pada pandangan pertamaku.
Apakah kau masih ingat saat pertama kali bertemu ? kau duduk tepat disebelahku dibangku bus yang kan mengantarkan kita kuliah kerja nyata (KKN) menuju Jombang, hanya sepatah kata saja yang aku lontarkan untukmu
."katanya nggak ikut KKN sudah baikankah ?" tanyaku dengan dada membuncah karna grogi .
.jawabmu dengan senyum mengembang "ahhh... gak apa disanakan juga bisa santai - santai, lagian juga sudah agak mendingan sakitnya".
tak lama aku pindah dari tempat duduknya karna memang bingung mau nanya apa lagi . Pang, gak hanya saat pertama saja ! tapi, saat kita sering melalui hari-hari bersama. Aku masih ingat semua dengan jelas. Terkadang aku bisa sangat sedih se-sedih-sedihnya, namun kadang juga bisa semangat sekali melanjutkan hidup yang masih lanjut aja ini . Memang siih pang banyak hikmahnya, ada dan gak ada kamu itu bener-bener berbeda.
Setiap malam harus merasa sangat sendiri. Kenapa pang ? kenapa harus begini ! apa yang kamu rasa ? apakah tersiksa ? biarkan katamu ! apakah memang harus ada pembiaran begini ? yaaa sudahlah pang, jika ini memang jalannya, semua akan menemukan jalannya masing-masing. Malamku selalu tersiksa, pagi indahku selalu berlalu. Bayangan dan khayalan sebagai pelengkap hari-hariku.
Apa yang kan ku lakukan tanpamu ? tidakkah kau bisa menjawabnya pang ?! tersiksa paaang !!! memang berat buat ngejalani dengan intensitas kita dulu, yang selalu ada komunikasi dan tiba-tiba JREEEEEETTT !!!!! tanpa komunikasi. Tak pernah sekalipun aku berpikir bahwa aku yang pergi. Tetapi kenyataannya memang aku yang pergi. Kamu harus tau, kelak kamu akan tau, siapa yang kamu biarkan untuk pergi. Kamu harus tau dan paham dengan sebab-akibat pang. Nyiksa sekali pang, sakit jika harus terbayang saat-saat denganmu.
Kau tau pang ? ada seseorang yang tangannya terluka parah, bukan luka biasa. Tapi perlahan, lukanya bertambah parah. Juga rasa sakitnya, tapi sakitnya bisa ia atasi. Sayangnya, lukannya terinfeksi dan infeksinya menyebar. Sebelum infeksinya menyebar ketangan satunya, untuk menyelamatkannya, orang itu memotong tangannya yang terinfeksi saat tangan yang satu masih belum sakit. Kehilangan satu tangan memang berat pang, tapi masih ada tangan satunya. Pang... dia itu manusia hloooo, bahkan aku juga manusia, kau tau maksudkukan pang !?
Kurasa tak akan ada yang berani katakan yang sebenarnya, apa saja yang menjadi skenariomu ! kukira jika aku terlalu banyak berpikir, aku cuma akan terus berpikir, dan berikutnya, aku akan berpikir kenapa aku harus terus berpikir. Bagus pang, kini apa yang kamu pikirkan ? (action) yaaaaaps... Benar action !!! aku tak akan memikirkan apa yang tak perlu dipikirkan, karena pikiranku akan menghancurkan diriku sendiri. Sekarang ! aku mulai belajar tanpa kamu, motivatorku. Suatu saat aku akan berubah menjadi lebih baik. Kini, semua yang kujalani dan kebahagiaanku akan dimulai dari impianmu.
Tapi saat ini jarak kita memang memuai Pang. Mungkin kehadiranku dan kepergianku salah, tapi tidak dengan cintaku dan mungkin juga apa yang kulakukan selama ini karena aku ingin mendapatkan cintamu. Sebelum pada akhirnya aku benar-benar tak bisa. Dan, aku tau kita bertemu untuk berpisah, aku tak masalah ! itu adalah bentuk usahaku. Aku tak mudah menyerah dan aku tak mudah patah sampai akhirnya aku tau bahwa sekarang ini benar-benar akhir ! yang diakhir !!! aku tak mencoba membenarkan diriku pang. Tapi kamu punya banyak waktu dan aku akan berusaha bangkit untuk kesuksesanku, kelak kita wujudkan impianmu yang jadi pelengkap kebahagiaanku. Jika kelak kau merasa ada sesuatu diantara kita, temui aku. Aku masih ditempat yang sama. Aku disini, aku di belakangmu. Andai kau tak ingin berbicara denganku sekarang, aku akan tetap menemanimu meski dalam jarak dan diam. Kamu akan ada, aku akan ada, kita akan ada. Kita bertiga bersama terlahir kembali. Kamu, aku, dan kita. Sekarang, memang belum waktunya kita karena cinta memang punya waktunya sendiri. Ini kepercayaanku sendiri dan aku percaya ini pang !
Pang, mengenalmu memang energi, semangat, dan kebangkitan dalam hidupku, walaupun mengingatmu, mengenangmu, dan mengharapkanmu selalu meneteskan air mata kesedihanku. Ini bukan tentang kamu, aku dan kita ! cuma, ini hanya tentang aku bukan kamu atau kita !!! CUMA AKU.
PANDAAN, 15 Januari 2014

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun