Mohon tunggu...
Tong Pang
Tong Pang Mohon Tunggu... -

ngawur karna benar - bebas selayaknya woong ghendheeng cuman ngawur dan bebasku bertanggungjawab ..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Togetherness, Well That's All I'm After

4 Agustus 2014   05:02 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:30 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

mengapa mencintaimu sungguh menyakitkan? apakah kau memang tidak pernah mengambil kesempatan itu dan berjuang bersamaku? apakah kita memang dilahirkan yang hanya sebatas bertemu dan terus berpisah? apakah aku memang tidak pernah memiliki kesempatan atas kebahagiaanku untuk memilih saat akan dilahirkan? hidupku dan adanya kamu sungguh merumitkan .
kamu tau pang bagi manusia, hidup itu refleksi diri kita . jika kita bicara tentang kehidupan . bagi manusia refleksi diri itu membentuk pantulan setiap apa yang kita kerjakan dikehidupan, dan akan kembali lagi pada diri kita . entah kita berbuat baik atau buruk itulah nanti yang akan terjadi pada diri kita dikemudian hari . datangnya tidak cepat pang, tapi pasti ! kehidupanmu menyebabkan perubahan garis kehidupan orang lain, kehidupan orang lain mengakibatkan perubahan garis kehidupan orang lain lagi. siklus kehidupan yang terus menerus berputar seiring berjalannya waktu.. cepat atau lambat saling mempengaruhi, saling berinteraksi . jika bisa dibayangkan siklus itu menyerupai bola raksasa dengan benang berjuta warna yang saling melilit, saling menjalin, melingkar lingkar, indah, sungguh indah, sama seperti kehidupan kita pang
apakah kita memang dilahirkan yang hanya sebatas bertemu dan terus berpisah? mengapa? jika ak boleh menafsirkan. karena kita hanya manusia yang digariskan kehidupan. kau menjadi sebab bagi garis kehidupan ku. Pang, kau menjadi sebab anak yang tak mudah patah, bersemangat, selalu bisa tersenyum ini menjemput takdir hidup yang bagai bintang tanpa cahaya dilangit saat harus mengihklaskan kita berpisah. kau menjadi refleksi hal hal baik dan positive yang selalu kulakukan dikehidupan ini.
kehidupan selalu sebab-akibat!
penjelasan kenapa kita ditakdirkan bersama tapi tak akan pernah bisa bersatu. karna kau hanya menjadi sebab bagi garis hidup dan kehidupanku. hanya pang! takdir Tuhan menakdirkan km hanya sebatas hanya dihidupku.
kenapa hidup terkadang ga pernah adil pang ? apa ini semua adil ? dimana rasa keadilan Tuhan ? mengapa semuanya harus terjadi ketika janji baik kita tiba ? kenapa sepertinya Tuhan suka sekali merenggut kebahagiaan orang orang yang selalu berbuat baik ? ini aku, aku yang mau pertaruhkan apapun bahkan segalanya buat km. APAPUN! Ini tulus aku ingin kamu, kenapa ak ga bisa paksakan ini, kenapa sesakit ini, kenapa jadi sesak begini rasanya! ak ga mencari pembenaran atas diriku yg seperti ini pang..
aku hanya ingin bahagia bersamamu pang dengan aku yang tidak seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun