PENDAHULUAN
Pendidikan Anak Usia Dini, atau disingkat PAUD, adalah kurikulum perkembangan yang dirancang untuk membantu perkembangan jasmani dan rohani anak sejak lahir hingga usia enam tahun. Tingkah laku anak sangat dipengaruhi oleh evolusi akhlak dan agama Islam, yang membantu mereka berinteraksi dan berperilaku sesuai dengan tahap perkembangannya. Pendidikan anak usia dini merupakan program pembinaan yang melayani anak usia satu sampai enam tahun. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan mereka untuk bersekolah nanti dengan menawarkan rangsangan pendidikan yang mendukung perkembangan jasmani dan rohani mereka.
Mengajari anakanak tentang Islam dan pertumbuhan moral di usia muda sangatlah penting, terutama di zaman sekarang ini ketika media sosial dan teman memiliki dampak yang begitu kuat. Anak-anak kurang bermoral dan akibatnya lupa etika. Memang benar bahwa setiap orang tua mendambakan untuk menghasilkan anak yang berakhlak baik, santun, dan bermoral tinggi. Kurikulum terdiri dari sejumlah latihan yang direncanakan dengan cermat yang mengikuti standar dan memungkinkan anak-anak untuk berlatih dan menguasai keterampilan dan informasi terkait dengan pembentukan moralitas dan agama islam .
nilai agama pada anak-anak sejak usia dini untuk meletakkan dasar bagi kebajikan di masa depan. Guru dan siswa yang merasa nyaman dengan kurikulum pembelajaran mandiri mulai terlihat. Instruktur mempunyai kebebasan untuk memilih format, kegiatan, dan sumber daya penting yang selaras dengan tujuan kurikulum Merdeka Belajar. Tujuan Pendidikan Agama Islam dapat dipenuhi dengan bantuan kurikulum. Ajaran Islam mencakup topik-topik berikut: ibadah, moralitas, Al-Qur'an dan Hadits, iman, dan fiqih. Dengan kata lain, pendidikan agama Islam berfokus pada peningkatan perdamaian dan keseimbangan dalam interaksi manusia dengan Tuhan, diri sendiri, orang lain, hewan, dan lingkungan.
Salah satu pilar utama eksistensi manusia adalah pengembangan nilainilai agama, yang membantu individu menjadi manusia yang bermoral tinggi dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pentingnya Penanaman Nilai Agama Dan Moral Terhadap Anak Usia. Oleh karena itu, pendidikan agama perlu dimulai sejak usia muda guna memberikan landasan bagi perilaku moral di masa depan, maka perlu dijabarkan nilai-nilai keagamaan sebagai salah satu unsur hasil pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka yang terdapat dalam QS. Al-Anbiya dan QS. Luqman. Sebab, Capaian Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka dirancang dan ditetapkan berdasarkan Standar Nasional Pendidik.
Â
DESKRIPSI REALITAS SOSIAL
Pada dasarnya beberapa TK di Indonesia masih memiliki permasalahan yang berbeda namun hal itu tidak membatasi belajar di TK untuk mengikuti sebuah aturan dalam kurikulum yang saat ini sudah di terapkan. Taman kanak-kanak adalah tahap awal anak dalam bersosialisasi. Di sini, mereka belajar berinteraksi dengan teman sebaya, mengikuti aturan, dan mengembangkan keterampilan sosial dasar. Namun, seperti halnya lingkungan sosial lainnya, taman kanak-kanak juga memiliki dinamika dan permasalahan unik.
Lingkungan Sosial yang Dinamis
- Interaksi Sehari-hari: Anak-anak belajar berbagi, bergiliran, dan bekerja sama dalam berbagai aktivitas.
- Pembentukan Persahabatan: Anak-anak mulai membentuk ikatan persahabatan dan kelompok bermain.
- Pengenalan Aturan: Mereka diajarkan aturan dasar seperti tidak boleh memukul, berbagi mainan, dan mendengarkan guru.
- Pengalaman Emosi: Anak-anak mengalami berbagai emosi seperti senang, sedih, marah, dan takut, yang perlu mereka pelajari untuk mengelola.
PERMASALAHAN YANG TERJADIÂ
- Kesulitan Beradaptasi:
- Anak Baru: Anak yang baru masuk TK mungkin merasa kesulitan beradaptasi dengan lingkungan baru dan teman-teman baru.
- Perubahan Rutinitas: Perubahan dalam rutinitas sehari-hari, seperti pindah rumah atau pergantian guru, juga bisa menjadi pemicu kesulitan beradaptasi.
- Konflik dengan Teman Sebaya:
- Perebutan Mainan: Perselisihan sering terjadi karena perebutan mainan atau tempat bermain.
- Perbedaan Kepribadian: Perbedaan dalam kepribadian dan gaya bermain bisa memicu konflik.
- Perundungan (Bullying): Meskipun jarang terjadi, perundungan bisa menjadi masalah serius di taman kanak-kanak.
- Masalah Perkembangan Sosial-Emosional:
- Kesulitan Mengontrol Emosi: Beberapa anak mungkin kesulitan mengelola emosi seperti marah atau frustrasi.
- Kurang Percaya Diri: Kurangnya percaya diri bisa menghambat interaksi sosial anak.
- Kesulitan Berbagi: Beberapa anak mungkin enggan berbagi mainan atau perhatian dengan teman-temannya.
- Pengaruh Lingkungan Keluarga:
- Pola Asuh: Pola asuh yang kurang mendukung, seperti terlalu protektif atau terlalu permisif, bisa memengaruhi kemampuan anak dalam bersosialisasi.
- Situasi Keluarga: Masalah di dalam keluarga, seperti perceraian atau sakit anggota keluarga, juga bisa berdampak pada perilaku anak di sekolah.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi