Mohon tunggu...
Ansis Uba Ama
Ansis Uba Ama Mohon Tunggu... -

Pancasila bukan untuk dihapal doang, tapi dilaksanakan juga dunk? Tuh, terutama pejabat-pejabat. Jangan mulut doank yg gede, tapi pelaksanaannya NOL!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gedung Baru DPR Mubazir

20 September 2010   04:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:07 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gedung Baru DPR Akan Mubazir

Oleh: Ansis Uba Ama

Pada tanggal 04 September 2010, saya menulis sebuah note di facebook pada group Suara Rakyat berjudul Gayang Ambisi DPR. Tulisan ini mengkritik pembangunan gedung baru DPR bernilai Rp. 1,6 T. Sekitar 200 orang merespon tulisan ini dan 100 persen menolak rencana DPR ini.

Oleh admin Suara Rakyat, note ini di tag ke Wakil Ketua BURT, Pius Lustrilanang. Selanjutnya, pak Pius men-tag sebuah note berjudul “Pembangunan Gedung Baru, Rumah Aspirasi, dan Renstra DPR” ke wall saya (08/09/2010). Mungkin beliau ingin menjelaskan argumennya kepada saya.

Setelah membaca Renstra (Rencana Strategis) tersebut, saya lalu menulis 10 point sebagai tanggapan diselingi pertanyaan. Rupanya pak Pius tak bisa menyambung kembali segala argumennya, juga dari rekan-rekannya di DPR selama ini (terutama BURT dan Ketua DPR) yang coba saya patahkan dalam 10 point tanggapan saya tersebut.

Salah satu point itu adalah, andai gedung itu benar-benar di bangun, dan ibukota negara RI benar-benar dipindahkan, apakah DPR mau angkut dan pindahkan gedung itu ke ibukota negara yang baru?

Seperti kita ketahui bersama, wacana pemindahan ibukota negara kian hangat dibicarakan selain karena macet dan padat, juga karena Jakarta diprediksi akan tenggelam pada 2030.

Menurut Mantan Menteri Lingkungan Hidup Sony Keraf, penurunan permukaan tanah mencapai 40 cm pada delapan tahun terakhir disebabkan penyedotan air tanah. Pembangunan hotel, gedung, dan mal memiliki andil besar dalam hal ini.

Oleh karena ini, jika DPR yang terhormat masih memiliki pikiran jernih dan bijak, sebaiknya batalkan saja niat Anda. Dana pembangunan itu bisa digunakan untuk membuka pabrik gula (baca: lapangan pekerjaan) di daerah-daerah agar semut-semut tidak lagi menumpuk di ibukota ataupun menjadi babu di Malaysia. Dana ratusan milyar yang Anda gunakan untuk pelesir berjudul studi banding itu sudah cukup membuat kami rakyat bodoh ini sesak napas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun