ah jalan kita berbeda.Â
beranda rumah kita juga.
kamu mengumpulkan garam untuk diasinkan.
aku menyebarkan garam untuk memberi rasa.
tapi kita sama-sama cinta.
pada bumi persada.
biarlah rasa selamanya tetap ada.
walau berbelah dua dunia.
aku disini
dan kamu disana
tapi cinta tetap bersama
ah jalan kita berbeda.
dua tikungan jalan di lampu merah
kamu kesana dan aku ke seberangnya
lalu kita berpencar dua penjuru arah mata angin
mengukir cinta untuk persada
kita tak mungkin bersama
tapi kita sudah seasa
demi waktu dan demi cinta
demi masa depan bangsa
menanam cinta di waktu pagi
untuk menuai harapan di waktu petang
harapan bahwa cinta itu akan tumbuh dan menguning
mewarnai negeri yang sama-sama kita cinta
cinta kita biarlah berkata Dia.