Ketika hidup diatas dunia tanpa ada rasa senang dan bahagia akan terasa kosong dan menjadi gersang. Maka itulah hikmah Allah meliputi insting kekekalan dengan sebab-sebab kesenangan.Â
Merenungi hikmah ini akan menjadikan manusia berada dalam tujuan yang jelas, sebab kesenangan bukan merupakan tujuan itu sendiri. Karena kesenangan hanyalah sarana menuju kepada tujuan-tujuan yang mulia. Sebab yang baik itu tidak akan muncul kecuali dari akar yang baik pula.
 Sebagai mana firman Allah dalam Al-qur'an yang artinya :
"dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir" (ar'rum:21)
Di masa dahulu, wanita hanya dianggap tak ubahnya hewan yang tak memiliki jiwa, ia tak pernah didudukkan sebagai seorang istri. Namun sekarang kita di hadapkan dengan sebuah ayat yang mulia, ayat yang tengah memancarkan cahaya, menebarkan kasih, mengguncang kejujuran dan kekuatan. Suatu ayat dari rangkaian utuhnya yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW semenjak empat belas abad yang lalu. Nabi berkata, wanita bagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah yang Dia ciptakan dari belahan jiwa kaum laki-laki, bukan dari yang lain.
Allah menciptakan istri agar suami cenderung dan merasa tentram kepadanya. Dengan istri, seseorang akan meraih kebahagiaan dalam kebersamaan. Karena seseorang tak akan pernah menemukan bagian dari impian moral ini kecuali pada naungan seorang istri.melalui ayat diatas, Al-qur'an telah meletakkan dasar-dasar kehidupan yang penuh kasih sayang, kenikmatan dan ketenangan.
Istri tempat suami melabuhkan diri, tempat suami mengadu, berteduh, melepaskan dahaga, memuaskan hasrat seksual dalam cinta, suka, dan kesuciannya serta bercerita akan keseharian nya dalam mencari sedikit rezeki untuk memenuhi hidup mereka.Â
Karena hati pun terasa tentram, bisa terhindar dari yang haram, sekujur tubuh pun aman, serta bisa terjaga dari kubangan kehidupan nista yang menggelincirkan, dan  terhindar dari terjerembab jatuh dikedalaman palung lembah dosa.
Maka jangan pernah anggap enteng pernikahan. Karena pernikahan itu begitu sakral. Sebab sesuatu yang awal mulanya dihukumi haram, tiba-tiba menjadi halal. Karena terdapat hikmah dan kepentingan umat manusia bisa terwujud dalam sebuah pernikahan.
Namun sayang masih banyak yang memahami pernikahan ini hanya sebagai kebutuhan duniawi semata saja, dan hanya melepas diri dari jeratan dosa dan maksiat saja, sehingga hanya bermodal cinta terhadap calon pasangan dan hanya bekal seadanya bisa melakukan pernikahan yang begitu sakral itu, maka tak heran jika kemudian pernikahan hanya menghasilkan buah-buah duniawi saja bahakan pernikahan bisa berujung dengan perceraian.Â
Karena pernikahan harus didasari dengan nilai spiritual layaknya sebuah peribadatan sehingga pernikahan bisa menjadi jalan kebaikan dari dunia menuju akhirat.