Mohon tunggu...
Anshar Aminullah
Anshar Aminullah Mohon Tunggu... Dosen - Pengamat, Peneliti, Akademisi

Membaca dan Minum Kopi sambil memilih menjadi Pendengar yang baik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Agama dan Digitalisasi

17 Februari 2024   12:55 Diperbarui: 30 Juli 2024   07:33 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : www.aisnusantara.or.id

     Salah satu alasan mengapa agama  tampak tidak relevan pada masa sekarang ini menurut Karen Amstrong, adalah karena banyak diantara kita tidak lagi memiliki rasa bahwa kita dikelilingi oleh yang gaib. Kultur ilmiah kita untuk memusatkan perhatian hanya kepada dunia fisik dan material yang hadir dihadapan kita.

Peter L Berger juga  mengungkapkan, Para pengamat tentang kehidupan beragama dewasa ini sepakat bahwa agama telah tersingkir dari dunia modern. Tersingkirnya agama ini dirumuskan secara dramatis sebagai “Tuhan Telah Mati” atau “era Pasca-kristen” . atau dengan ungkapan yang lebih lunak sebagai trend dunia atau trend yang tak terelakkan. 

Thomas Altizer seorang teolog “Radikal” mengatakan dengan ungkapan yang konvensional dan lugas bahwa ”kita harus menyadari bahwa kematian Tuhan merupakan kejadian historis, bahwa Tuhan wafat didunia, dalam sejarah keberadaan kita”. Berger juga mengatakan bahwa  Setiap masyarakat manusia adalah suatu usaha pembangunan dunia.

    Agama pada prinsipnya  menempati suatu tempat tersendiri dalam usaha ini. Tujuan utama kita di sini ialah membuat beberapa pernyataan umum mengenai hubungan antara agama manusia dengan pembangunan-dunia oleh manusia. 

Namun sebelum hal ini bisa dilakukan secara nalar, harus dijelaskan terlebih dulu pernyataan di atas mengenai keampuhan masyarakat dalam pembangunan-dunia. Yang penting dalam penjelasan ini ialah memahami masyarakat dalam kerangka-kerangka dialektik.' .

    Masyarakat adalah suatu fenomena dialektik dalam pengertian bahwa masyarakat adalah suatu produk manusia, lain tidak, yang akan selalu memberi tindak-balik kepada produsernya. Masyarakat adalah suatu produk dari manusia. 

Masyarakat tidak mempunyai bentuk lain kecuali bentuk yang telah diberikan kepadanya oleh aktivitas dan kesadaran manusia. Realitas sosial tak dapat dipisah dari manusia, sehingga dapat dipastikan bahwa manusia adalah suatu produk masyarakat. 

    Setiap biografi individu adalah suatu episode di dalam sejarah masyarakat yang sudah ada sebelumnya serta akan terus berlanjut sesudahnya. Masyarakat sudah ada sebelum individu dilahirkan dan masih akan ada sesudah individu mati. Lebih dari itu, di dalam masyarakatlah, dan sebagai hasil dari proses sosial, individu menjadi sebuah pribadi, ia memperoleh dan berpegang pada suatu identitas, dan ia melaksanakan berbagai proyek yang menjadi bagian kehidupannya. 

    Manusia tidak bisa eksis terpisah dari masyarakat. Kedua pernyataan itu, bahwa masyarakat adalah produk manusia dan manusia produk masyarakat, tidaklah berlawanan. Namun sebaliknya, justru keduanya menggambarkan sifat dialektik inheren dari fenomena dalam masyarakat. Hanya jika sifat ini diterima, maka masyarakat akan dapat dipahami dalam kerangka-kerangka yang memadai dalam realitas empirisnya.”

      Agama adalah suatu usaha manusia untuk membentuk suatu  kosmos keramat. Dengan kata lain, agama adalah merupakan kosmisasi dalam suatu cara yang keramat (sakral). Dengan kata "keramat" dimaksudkan sebagai adalah suatu kualitas kekuasaan yang misterius yang menakjubkan, bukan dari manusia tetapi berkaitan dengannya yang  diyakini berada dalam obyek-obyek pengalaman tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun