Mohon tunggu...
Anselmus Marsvento Satrya K
Anselmus Marsvento Satrya K Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa FEB UB Berhasil Mewujudkan Desa Codo Berdaya lewat Digitalisasi Ekonomi dan Energi Bersih untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

17 Agustus 2024   14:30 Diperbarui: 17 Agustus 2024   14:32 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Codo, yang berada di Kabupaten Malang, adalah salah satu desa dengan potensi besar untuk tumbuh dan berkembang. Menariknya, Desa Codo dikenal dengan produk pertanian unggulannya, yaitu buah durian, sayuran organik, hingga daun sereh, yang telah mendapatkan perhatian dari pasar lokal maupun nasional. Namun, seperti banyak desa lainnya di Indonesia, Desa Codo masih menghadapi beberapa tantangan dalam mencapai kesejahteraan yang lebih merata. Tantangan tersebut mencakup pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang masih perlu ditingkatkan, serta pemanfaatan energi bersih yang belum maksimal. Padahal, ketiga aspek ini sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.

Untuk menghadapi tantangan ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memberdayakan Desa Codo dengan lebih baik. Dengan memperkuat sektor UMKM, dan mulai memanfaatkan energi bersih, Desa Codo bisa menjadi desa yang mandiri, produktif, dan ramah lingkungan. Harapannya, dengan fokus pada tiga hal ini, Desa Codo tidak hanya akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, tetapi juga bisa menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia.

Digitalisasi UMKM Desa Codo: Mendorong Potensi Lokal ke Ranah Digital

Digitalisasi Pemasaran dan Pembayaran bagi UMKM di Desa Codo, Kabupaten Malang. Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM melalui pemanfaatan teknologi digital dalam pemasaran dan sistem pembayaran. 

Selama bulan Juli, kami membantu beberapa UMKM di Desa Codo, seperti Yudika Production (produsen tas) dan Ajibest Craft (produsen tusuk sate), dengan menciptakan logo usaha, akun Instagram, dan website sederhana menggunakan platform Carrd.co. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat branding dan mempermudah proses digitalisasi pemasaran produk. Mereka juga mengenalkan aplikasi editing foto seperti Photoroom untuk membantu pengusaha UMKM mengelola konten visual secara mandiri. Selain itu kami juga memperkenalkan QRIS kepada UMKM sekitar. 

Program digitalisasi ini mendapatkan apresiasi dari para pengusaha UMKM di Desa Codo. Dengan pelatihan dan pendampingan ini, diharapkan UMKM setempat dapat terus berkembang dan menjadi lebih kompetitif di era digital.

Memanfaatkan Daun Sereh Dengan Menjadikannya Minyak dan Obat Anti Jamur

Desa Codo, meskipun belum dikenal luas sebagai sentra penghasil sereh, memiliki potensi besar dalam budidaya sereh yang dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Kelompok kami berfokus pada workshop pembuatan minyak sereh pada 21 Juli 2024, yang melibatkan 16 ibu-ibu PKK Desa Codo. Workshop ini berlangsung meriah dan berhasil mengajarkan peserta cara membuat minyak sereh, yang berguna sebagai pengharum sekaligus obat antijamur. Selain itu, mereka juga mengadakan pembuatan sabun dari minyak jelantah, mengubah bahan sisa menjadi produk bernilai jual.

Kesimpulan

Desa Codo, di Kabupaten Malang, memiliki potensi besar dengan produk pertanian unggulan seperti sayuran organik, dan daun sereh yang telah dikenal di pasar lokal dan nasional. Namun, desa ini menghadapi tantangan dalam pengembangan UMKM dan pemanfaatan energi bersih yang belum optimal. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan perencanaan seperti memperkuat sektor UMKM melalui digitalisasi dan memanfaatkan energi bersih, sehingga Desa Codo bisa menjadi desa yang ramah lingkungan. Program digitalisasi UMKM, termasuk pembuatan logo, akun Instagram, website, dan penggunaan QRIS, mendapat apresiasi dari pengusaha lokal dan diharapkan dapat meningkatkan daya saing mereka. Selain itu, pelatihan pembuatan minyak sereh dan sabun dari minyak jelantah menunjukkan potensi penggunaan produk lokal dan energi bersih untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun