Banyak orang yang tidak tahu apa itu filsafat atau salah memahami apa itu filsafat. Ketika mendengar istilah filsafat, mereka akan bertanya “apa itu filsafat?"
Saya akan coba menjelaskan secara singkat dan sederhana pengertian filsafat. Secara etimologis atau asal katanya, filsafat itu berasal dari bahasa Yunani, Philosophia, yang merupakan gabungan dua kata: Philo dan Sophia. Philo berarti cinta, dan Sophia berarti kebijaksanaan. Kebijaksanaan ini mencakup pengetahuan, keterampilan, pengalaman, inteligensi. Jadi, sederhananya filsafat berarti mencintai kebijaksanaan; the love and pursuit of wisdom. Atau secara lebih lengkap dalam bidang akademis, filsafat adalah studi tentang hal fundamental dan mendalam akan segala realitas. Objek material filsafat adalah segala realitas dan objek formalnya adalah sistematis, logis dan fundamental (radikal). Filsafat selalu mencoba mencari makna atau konsep terdalam dari sesuatu, entah itu realitas konkret seperti benda-benda, hewan hingga manusia; maupun realitas abstrak seperti keadilan, kebahagiaan, etika, politik dll.Â
Istilah philosophia itu pertama sekali digunakan oleh Pythagoras (sekitar abad ke 6 Â SM). Dia menggunakan istilah itu untuk menjelaskan suatu aktifitas berpikir manusia yang mencari kebenaran akan realitas hingga juga sampai kepada Tuhan.
Namun lebih dari pada itu, perbincangan filsafat bukan hanya sebatas wacana intelektual, pemikiran, konsep-konsep, dan teori-teori abstrak-filosofis, melainkan juga permenungan, penghayatan, pengembaraan tanpa henti, dan petualangan kehidupan. Filsafat merupakan pergulatan seseorang dalam gelanggang kehidupan, persentuhan, pengalaman, sekaligus pergumulan setiap kita dengan Sang Hidup dan kehidupan itu sendiri. Filsafat berawal dari  realitas dan akan kembali ke realitas. Filsafat sejatinya membantu kita melihat hidup kita sehari-hari lebih bermakna.Â
Filsafat itu sangat menyentuh kehidupan manusia. Dengan berpikir secara filosofis, kita mampu menemukan kebenaran-kebenaran dalam setiap pergulatan hidup kita. maka memang dengan demikian, selama ini, kita sudah berfilsafat namun kurang mendalam. Dengan filsafat ini, kita diajak untuk merenungkan hidup kita dan menemukan hal-hal mendasar di dalamnya. Sehingga kita dapat memecahkan persoalan kehidupan kita.
 Bahwa kita semua menjalani kehidupan dalam sebuah dunia makna. Kehidupan dunia menjelma sekolah kehidupan, sebuah arena fisikal mengenai pengalaman personal dan kolektif kita. Kita semua adalah murid kehidupan, sementara pengalaman kita menjadi kurikulumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H