Siapa yang tidak tahu tentang proses pembuatan suatu berita? Mulai dari rapat redaksi, pemberitaan hingga penyebaran informasi yang akan dilakukan baik itu melalui media konvensional maupun basis digital. Ketiga proses itu akan mengalami tiga fase yakni mengenai masa lalu, masa kini dan masa depan yang sebenarnya sudah bisa kita ramalkan sejak saat ini.
Proses jurnalisme di masa lalu masih sangat kental dengan teori jarum suntik, di mana audiens hanya dianggap sebagai sosok pasif yang hanya akan menerima pesan satu arah dari media dan akan terpengaruh atas "pesan" yang disampaikan, baik itu secara disadari atau tidak.
Perjalanan Panjang
Suatu proses pembuatan berita akan melibatkan banyak peran, jika di televisi terdapat tokoh yang bisa dimulai dari reporter, wartawan, sub-editor dan penulis cerita, camera person, editor, dan teknisi.
Jika dalam hal pemberitaan, akan melibatkan reporter, camera person, dan wartawan, bagaimana mereka mendapatkan informasi dari sumber jaringan mereka kemudian berita tersebut sudah bisa dipublikasi. Dalam hal ini, berita yang dimuat bisa jadi merupakan produk public relation dari suatu instansi.
Pembagian informasi di era konvensional hanya melalui majalah, koran, radio dan televisi. Di mana memiliki karakter investigatif, memuat suatu kasus yang mendalam dan sifatnya kritis. Menjadi "pengawas" akan suatu kasus, melihat sifatnya lebih berfokus kepada fakta tanpa rasa takut ketika membahasnya.
Karakter lainnya yakni Yellow Journalism, di mana hal ini dapat diartikan bahwa opini yang cenderung bias akan menjadi gambaran fakta obyektif di lapangan. Terdapat manipulasi data yang dilakukan oleh para jurnalis.
Lalu bagaimana perubahan untuk era sekarang?
Perubahan yang terlihat sangat signifikan yakni bagaimana model transaksi yang berbentuk horizontal, di mana audiens menjadi seorang pengawas dan pembuat berita. Hal-hal tersebut yang menyebabkan adanya perubahan definisi "pers".
Era digital dan internet menjadi sebuah keniscayaan, sehingga masyarakat sudah mampu melakukan monitoring website media online, membuat berita dan peringatan suatu acara. Perubahan yang terlihat lebih kepada hasil akhir yang mampu membuat suatu berita menjadi produk di beraneka macam platform, termasuk media sosial dan blog.
"And because the audience are no longer passive, the newsroom has to adapt accordingly"
Aneka macam proses penyebaran berita:
- Jurnalisme Online: Sebagai bentuk massal dari proses konsumsi berita oleh audiens, biasanya para pemilik media menggunakan platform online hanya untuk media mempublikasikan produknya. Bentuknya saat ini bisa dilihat sebagai platform berita online.
- Jurnalisme Masyarakat: Masyarakat sebagai pengguna yang melaporkan suatu peristiwa yang biasanya sangat didukung oleh kehadiran media sosial. Berpotensi pula untuk adanya suatu bentu kerjasama dengan berbagai pihak