Mohon tunggu...
Ansell Reinhart Janova
Ansell Reinhart Janova Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

The Real Life Next Button

28 Januari 2023   20:30 Diperbarui: 28 Januari 2023   20:32 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak sekali perubahan yang terjadi karena masa pandemi ini, semua yang awalnya dilakukan secara tatap muka sekarang dilakukan secara online. Aku sendiri merasa banget perubahan yang terjadi selama pandemi, yang aku ingin tebalkan adalah pengalaman sosial. Mungkin gara gara kesepian ditengah pandemi ini aku dan teman teman sering sekali mengobrol secara online hingga larut malam. "Ren, persiapan buat ulangan fisika besok gimana?" tanya temanku. 

Mendengar hal tersebut Aku kaget bukan main. Ulangan fisika di sekolah ku bukanlah hal yang sepele, guruku itu sangatlah ketat mengenai ulangan. Tingkat kesulitan dan materinya yang banyak sekali sangat tidak memungkinkan untuk belajar dari sekarang. "Hah, emang ulangan fisika besok?" dengan nada sedikit kaget aku berteriak pada temanku. Jelas aku merasa kaget, ulangan yang aku pikir dilaksanakan lusa ternyata dilaksanakan besok. "aduh gimana nih, mana sempet belajar semua malam -- malam gini." 

Mengetahui aku yang panik dan putus asa terdengar suara tawa dari handphone di sampingku. "Tega lu ketawa, gw lagi panik kayak gini.". "Iyalah gw ketawa, orang ulangannya masih besok." Jawab temanku. "Hah gimana -- gimana?" tanyaku bingung. "Ren, coba liat jam deh, ini udah lewat jam 12 makanya masih ada seharian penuh buat lu belajar.". Mengetahui hal itu aku tertawa penuh rasa lega. "Kenapa lu ngomongnya besok, kalo belum tidur belum ganti harilah." Marah aku sambil tertawa.

Mendengar pengalaman anehku teman -- teman tertawa terbahak -- bahak. Aku jadi ingat lagi betapa anehnya kegiatan tidur ini. Kalau ini game, tidur sudah seperti tombol next. Kalau belum tidur belum ganti hari. "Makanya Ren jangan terlalu cepat menyimpulkan." Kata temanku menanggapi ceritaku. "iya tuh" timpal temanku yang lain. Setelah itu temanku balik cerita kembali mengenai pengalaman yang dimilikinya. Begitualah percakapan yang dilakukan aku dan teman teman hingga larut malam.

Setelah lelah mengobrol dan tertawa bersama teman aku mematikan lampu mempersiapkan diri untuk tidur. Yah... setelah tertawa dan seru seruan mana bisa yah langsung tidur, pikir diriku sambil mencoba menghabiskan waktu. Sambil mencoba untuk tidur aku mencoba memikirkan hal yang lain. Terbayangkan kembali pengalaman yang tadi aku ceritakan pada teman teman. Aku membayangkan betapa indahnya kegiatan tidur ini.

Menurutku sendiri tidur merupakan kegiatan yang spesial. Coba bayangkan, hanya dengan tidur kita bisa mengembalikan semua tenaga, menghilangkan segala kelelahan. "Hanya waktu yang bisa menyembuhkan luka di hati" tiba tiba aku terpikirkan mengenai kutipan tersebut. "Hmmm, kalo dipikir -- pikir lagi waktu yang disebutkan dalam kutipan itu mungkin menunjuk ke tidur ya" pikirku sambil tertawa kecil. Mengingat ingat lagi tidur bisa jadi hal yang positif namun tergantung kondisi bisa jadi hal yang sangat tidak sopan.

"Puluhan pejabat tertidur saat rapat bersama." Tiba tiba terpikirkan berita itu. Berita yang mengundang puluhan bahkan ratusan netizen dengan komentar yang menghina itu dapat menjadi lambang bahwa image tidur dalam beberapa kondisi dapat menjadi sangat buruk. 

Walaupun berita itu diperdebatkan pihak pro paling hanya bisa menyatakan mengenai pentingnya tidur atau pejabat juga perlu tidur. Hal tersebut terpikirkan dalam diriku, secara pribadi aku juga tidak merasa hal yang dilakukan para pejabat merupakan hal yang positif. Normalnya orang yang dipilih sebagai perwakilan rakyat untuk mengembangkan negara ini tidur dalam salah satu kewajibannya merupakan hal yang sangatlah tidak patut dicontoh, aku sendiri bahkan sampai kaget masih ada orang yang mendukung hal tersebut dengan pendapat yang sangat lemah.

Melupakan segala hal itu tidur bisa jadi hal yang positif. Jika kita tidur dengan kualitas dan kuantitas yang baik kita semua pasti bisa bekerja secara produktif. Banyak sekali hal positif yang ada dalam tidur. Bahkan sampai aneh jika ada orang yang bergadang mengikis jam tidurnya. Selain di tingkat kesehatan fisik tidur ini juga positif dalam kesehatan mental. Membicarakan mengenai bergadang aku jadi malu sendiri karena aku juga merupakan salah satu remaja yang bergadang dan memiliki jam tidur yang jelek.

"Hmm kira kira kenapa ya banyak orang yang suka bergadang" agak aneh karena aku sendiri yang bergadang memikirkan hal tersebut namun setelah aku membayangkan alasannya aku jadi merasa wajar. Aku merasa yang membuat banyak orang bergadang adalah rasa depresi itu sendiri. Para remaja ingin merasa bebas dari rutinitas yang menyakitkan dan juga melelahkan. Ya dibayangkan secara normal jelas rutinitas remaja sangat melelahkan. Walaupun para orang dewasa sering berkata kalau rutinitas sekolah itu jauh lebih baik dari rutinitas bekerja, aku tidak dapat membantah hal tersebut karena aku sendiri belum merasakan rutinitas kerja itu. 

Namun aku yakin dengan membandingkan kedua rutinitas tersebut tidak membuat keseharian para pelajar menjadi terasa lebih baik. Kembali ke topik bergadang, seperti yang aku sebutkan tadi rasa depresi ini yang membuat remaja bergadang. Para remaja ingin waktu bebas sebanyak banyaknya oleh karena itu walaupun mengikis waktu tidur kita mau melakukan aktivitas lain selain tidur. Perasaan dimana setelah tidur kita harus memulai kembali rutinitas melelahkan itu yang membuat kita para remaja ingin terus terjaga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun