Mohon tunggu...
Ansell Reinhart Janova
Ansell Reinhart Janova Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Pelajar Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dua Sisi Berbahaya Handphone

28 Januari 2023   01:33 Diperbarui: 28 Januari 2023   01:51 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan main handphone terus, ayo belajar! Pasti hampir semua dari kita pernah mendengar omelan dari ayah atau ibu yang menegur kita karena terlalu lama bermain ponsel. Hal ini sendiri membuktikan bahwa mayoritas dari semua orang menganggap bahwa ponsel merupakan benda yang "berbahaya". Tidak aneh jika hampir semua orang menganggap bahwa sekolah merupakan hal yang jauh lebih penting dibandingkan ponsel, bahkan tidak perlu mempertimbangkan apapun untuk menganggap bahwa belajar merupakan hal yang lebih penting. Namun tahukah bahwa ponsel ini ternyata memiliki dua sisi "berbahaya".

            Sisi berbahaya yang pertama mungkin sudah sering kita dengar bahwa ponsel ini sangatlah berbahaya karena bisa merengut waktu dari para remaja. Banyak remaja yang membuang waktu belajarnya hanya untuk bermain ponsel. Ponsel ini berbahaya karena dapat merengut keluarga dari para pengguna. Para remaja menghabiskan waktunya bermain ponsel sampai mereka sendiri tidak sadar mengenai apa yang terjadi dalam keluarganya sendiri. Ponsel ini berbahaya karena dapat merengut kepribadian seseorang. Para remaja yang terlalu sering memainkan ponsel membuat ia terlihat menjadi orang yang lebih pendiam namun ia terlihat senang di sosial media. Hal -hal ini jelas sangat membahayakan, dengan banyaknya bahaya yang ada di dalam ponsel ini malah jadi aneh jika orang tua tidak marah jika anaknya menghabiskan waktu terlalu banyak dengan ponselnya.

            Nah, selain sisi bahaya yang tadi disebutkan sebenarnya ada lagi salah satu sisi ponsel yang "bahaya", yaitu berbahaya jika dilupakan. Ponsel ini telah memberikan kita banyak sekali manfaat, dari memberikan informasi terbaru sampai menghubungkan kita dengan orang-orang yang jauh dari tempat kita berada. Selain itu nyatanya banyak sekali hal-hal berguna yang bisa kita pelajari dari game yang kita mainkan, bahkan hal tersebut tidak diajarkan sekolah. Decision Making. Ya, pengambilan keputusan. Dalam bermain game online entah berapa banyak keputusan yang kita pikirkan dalam-dalam untuk mengincar kemenangan. Mari kita ambil contoh game yang terkenal di segala kalangan, Mobile Legend. Dalam game ini kita harus memikirkan bagaimana dapat menghancurkan base lawan dan mengalahkan musuh yang saling mempertahankan basenya sendiri. Kita bermain dengan mencari uang dan level dari monster monster yang kita kalahkan agar nantinya mendapatkan perlengkapan yang kuat sehingga dapat mengkalahkan lawan dengan mudah. Ketika dua manusia saling memikirkan tujuan yang sama maka akan muncul berbagai pikiran seperti "Jika lawan saya fokus untuk membunuh monster dan mengumpulkan uang maka saya akan mengkalahkan lawan saya sebelum dia berhasil untuk mengumpulkan uang". Berbagai pemikiran seperti itu berkali kali kita pikirkan dalam bermain game. Jika kita melupakan hal penting seperti itu malah menjadi bahaya bagi diri kita.

            Berbagai hal hal positif saya jabarkan, namun hal positif itu tidak bisa menghilangkan efek negatif yang sudah terbukti banyak merugikan bagi para remaja. Menghilangkan waktu, membuat remaja bersikap kasar, meningkatkan ketidakpedulian remaja. Hal hal negatif seperti itu tidak bisa hilang begitu saja oleh karena itu diperlukan Self Control. Kita harus bisa mengontrol diri kita. Kita harus tetap memprioritaskan hal yang lebih penting terlebih dulu. Hal hal mudah seperti menyelesaikan tugas sekolah baru bermain game akan membangun self-control. Hal ini memang bukanlah hal yang mudah bagi para remaja, self-control bukanlah hal yang dapat muncul dalam diri kita begitu saja, diperlukan pemikiran yang terbuka agar para remaja bisa mengontrol dirinya sendiri. Pemikiran terbuka ini mengarah ke arah pemikiran jangka panjang. Dengan pemikiran yang jauh kedepan kita dapat menikmati game secara jangka panjang. Kita harus berpikir jangka panjang, jika kita membereskan tugas sekolah terlebih dahulu maka kita bisa bermain dengan pikiran lega, tanpa terbebani oleh tugas tugas yang belum dikerjakan. "Rasa lapar adalah bumbu terenak makanan" mirip seperti kata tersebut jika kita menahan diri atas napsu bermain kita maka kita dapat menikmati game dengan jauh lebih menyenangkan

            Selain mengontrol diri kita juga perlu mengontrol waktu. Ya, benar bahwa game dapat menjadi hal yang positif dan mendidik kita dalam berbagai macam hal. Namun kita juga harus memberikan waktu bagi hal lain untuk menjadi pribadi yang berkembang dalam berbagai hal. Banyak sekali hal yang bisa kita lakukan untuk mengisi waktu. Mempelajari hal hal baru merupakan hal yang menyenangkan. Mempelajari kata kata dalam bahasa asing, belajar bermain musik dengan alat musik, dan belajar memasak. Hal hal iu bisa kita lakukan mengantikkan bermain ponsel. Sebagai remaja kita harus mulai memikirkan masa depan, kita bisa mulai membekalkan diri dengan pengetahuan yang bisa membantu kita hidup di dunia dewasa seperti pengetahuan mengenai investasi saham, usaha dan banyak hal lainnya.

Di antara dua sisi "berbahaya" handphone ini kita harus tetap hidup dengan tujuan menjadi lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun